Dampak virus HIV pada tubuh
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ada beberapa tahapan dari mulai tertular virus HIV hingga akhirnya muncul gejala AIDS, seperti apa prosesnya?
Ayo, tes HIV. Cari tahu lebih lanjut di sini.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Dibutuhkan waktu yang cukup lama hingga virus HIV berubah menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Nah, ada beberapa tahapan mulai tertular virus HIV hingga akhirnya muncul gejala AIDS, seperti apa prosesnya? Teruslah membaca sampai akhir!
1. Tahap Pertama – Gejala Awal
Tahap pertama disebut infeksi akut atau serokonversi. Serokonversi biasanya terjadi dalam waktu 2 hingga 6 minggu setelah terinfeksi dan gejalanya hampir sama dengan infeksi virus pada umumnya. Gejalanya meliputi diare, mual dan muntah, kelelahan, nyeri otot, dan demam.
2. Tahap kedua – HIV positif (Tanpa gejala)
Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh belum mampu melawan virus, biasanya orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala yang berarti, bahkan tampak sehat secara fisik. Sebab, perkembangan virus HIV mulai melambat, namun virus tetap berproduksi meski dalam stadium rendah, meski tidak menimbulkan gejala. Namun, hanya dalam waktu 5 hingga 10 tahun, virus HIV menyebabkan tingkat CD4+ (sel kekebalan) mulai menurun, dan viral load (tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah) mulai meningkat.
3. Tahap Ketiga – HIV AIDS
Ketika jumlah CD4+ (sel kekebalan tubuh) menurun hingga di bawah 200 sel per mikrometer, maka pengidap HIV akan didiagnosis mengidap AIDS. AIDS adalah tahap terakhir. Pengidap HIV yang sudah memasuki fase berisiko dan rentan terhadap bahaya penyakit serius lainnya.
Metode pengobatan
Meski virus masih ada di dalam tubuh, ada metode pengobatan yang bisa mengurangi aktivitas virus HIV, bahkan membuatnya tidak terdeteksi saat tes. Oh iya, tes HIV dan IMS sangat penting bagi sobat GueTau yang aktif secara seksual. Akan ada konseling sebelum ujian, jadi jangan paranoid dulu.
Jika Odha memasuki fase di mana kadar CD4+ mendekati 350 sel per mikrometer, Odha harus mengonsumsi obat antiretroviral (ARV). ARV adalah berbagai obat yang digunakan untuk melawan infeksi HIV. Obat-obatan ini tidak membunuh virus, namun memperlambat pertumbuhan virus HIV.
Selain menjalani pengobatan, para pengidap HIV dan AIDS (ODHA) wajib menjaga kesehatannya agar tidak tertular penyakit lain yang dapat melemahkan daya tahan tubuhnya. Padahal, sama halnya dengan orang tanpa HIV dan AIDS, sama-sama wajib menjaga kesehatan.
Dan yang terakhir, tetap bahagia dan tersenyum. Dengan merasa bahagia, seseorang akan terhindar dari stres yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. —Rappler.com
Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di guetau.com.