Apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah bunuh diri
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dengan lebih peka terhadap mereka yang sudah putus asa dan ingin bunuh diri, kita bisa membantu mengurangi angka kasus bunuh diri di sekitar kita.
JAKARTA, Indonesia – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada tahun 2012 bahwa terdapat sekitar 10.000 kasus bunuh diri di Indonesia setiap tahunnya.
Kasus terbaru di Indonesia adalah seorang pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang bunuh diri hidup melalui akun Facebooknya.
Tidak mudah mendeteksi orang yang mempunyai pikiran untuk bunuh diri. Namun bukan berarti kita tidak bisa mendeteksinya. Dengan lebih peka terhadap mereka yang sudah putus asa dan ingin bunuh diri, kita bisa membantu mengurangi angka kasus bunuh diri di sekitar kita.
Apa saja hal yang dapat kita lakukan untuk membantu seseorang yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya? Berikut uraiannya dalam Sketchbook Rappler Indonesia.
Sebarkan harapan
Dengan cara yang tulus dan bermakna, temukan cara untuk fokus pada gagasan bahwa semua penderitaan hanya bersifat sementara dan segalanya akan menjadi lebih baik. Harapan akan muncul dari pemikiran bahwa tidak ada yang abadi dalam penderitaan.
Jangan takut untuk berbicara
Jika suatu saat Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, bicaralah dengan seseorang. Semakin banyak Anda berbicara dan berbagi, semakin besar kemungkinan Anda mendapatkan dukungan. Bicaralah dengan orang yang Anda percayai. Mereka bisa berupa kolega, keluarga, teman, atau profesional yang ahli di bidang kesehatan mental.
Pelajari ‘bendera merah’
Menurut American Foundation for Suicide Prevention, mereka yang berisiko tinggi melakukan bunuh diri adalah mereka yang menunjukkan tanda-tanda seperti:
– Bicara tentang bunuh diri atau topik apa pun tentang tidak ada alasan untuk hidup
– Karakter dan gaya hidupnya telah berubah. Mulailah menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang, atau mulailah mencari informasi lebih lanjut tentang bunuh diri
– Tertutup, tidak mau bersosialisasi, bertindak sembarangan, tiba-tiba suka mengunjungi orang atau menelpon dan menyapa orang.
– Perubahan suasana hati. Depresi. Semangat yang Hilang Marah. Mudah tersinggung. Khawatir.
Dengarkan baik-baik
Kenali lingkungan sekitar Anda dan cara orang di sekitar Anda mengekspresikan diri. Dengarkan bagaimana mereka berkomunikasi menggunakan emosi mereka. Jika Anda melihat mereka berpotensi merugikan diri sendiri, dekati dan dengarkan lebih dalam. Dengarkan apa yang mereka katakan dan apa yang tersirat, “yang tak terkatakan”.
Mulailah menciptakan ‘jaring pengaman’
Internet aman Ibarat sebuah “wadah” yang akan menampung seseorang ketika ia “jatuh” dan membutuhkan pertolongan. Kita semua membutuhkan jaring pengaman. Bisa jadi teman, keluarga, tempat, rencana, apa saja. Sesuatu yang menyelamatkan kita dari perubahan hidup. Internet aman berarti sebuah cara bagi kita untuk tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain yang peduli pada kita.
Peduli satu sama lain
Hilangkan penilaian atau menyalahkan. Bagaimana pun, bunuh diri merupakan sebuah tragedi yang mau tidak mau meninggalkan penderitaan bagi mereka yang selamat. Mereka yang pernah menjalaninya pasti merasakan emosi yang campur aduk. Oleh karena itu, kepedulian dapat membantu proses penyembuhan. Jangan berhenti peduli.
Peluk lebih banyak
Mereka yang berisiko tinggi melakukan bunuh diri adalah mereka yang kebanyakan menutup diri. Namun bukan berarti kita harus menutup diri. Rangkullah mereka, terutama mereka yang Anda kenal sedang “berjuang” dalam hidupnya.
Lihatlah sekeliling kita
Kita harus lebih peka melihat sekeliling kita. Karena bunuh diri tidak memilih golongan, latar belakang, warna kulit atau apapun. Namun jika kita melihat tanda-tandanya, kita bisa bekerja sama untuk mencegahnya. —Rappler.com
Sketchtorial adalah kolom mingguan Rappler tentang isu-isu penting yang dibahas menggunakan sketsa video, dan dibuat oleh Iwan Hikmawan. Ikuti Iwan di Twitter @Sketgram.
BACA JUGA: