Polisi mengungkap kejahatan dunia maya internasional dan menggerebek tiga lokasi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pelaku ditangkap di Bali, Surabaya, dan Jakarta
JAKARTA, Indonesia – Tim Satuan Tugas Khusus (Satgas) Mabes Polri pada Sabtu 29 Juli 2017 menggerebek pelaku kejahatan siber internasional di tiga wilayah secara bersamaan, yakni Bali, Surabaya, dan Jakarta.
Dari penggerebekan tersebut, satgas khusus yang dipimpin Kompol Herry Heryawan menangkap 28 terduga pelaku di Bali, 92 pelaku di Surabaya, dan 29 orang di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
“Saat ini saya berada di Surabaya. Tim Satgas Khusus Mabes Polri menggerebek tiga lokasi dan menangkap pelakunya, kata Kapolresta Depok, Kompol Herry Heryawan.
Herry mengatakan, pelaku ditangkap karena menjalankan operasi penipuan dengan menelepon korban yang berada di China. Tapi dikendalikan dari Bali, Surabaya, dan Jakarta, kata Herry.
Kasus ini terungkap berkat kerja sama dengan kepolisian Tiongkok yang menerima sejumlah pengaduan penipuan dan pemerasan, yang akhirnya melacak dan menemukan lokasi pelaku di Indonesia seperti di Bali, Surabaya, dan Jakarta.
Herry belum bersedia menjelaskan lebih detail bagaimana proses penangkapan itu dilakukan dengan alasan kasus tersebut masih dikembangkan.
Namun perwira lulusan Akademi Kepolisian tahun 1996 itu mengatakan, pihaknya menyita sejumlah barang bukti seperti laptop, kalkulator, sejumlah unit display komputer, kartu identitas, dan kartu kredit.
Saat penggerebekan di Pondok Indah, Jakarta Selatan, AKBP Didik Sugiarto menjelaskan modus kejahatan yang dilakukan komplotan tersebut. “Mereka memanggil korbannya di China untuk melakukan penipuan dan pemerasan,” kata Didik.
Cara yang sama diduga juga dilakukan komplotan penipu di Bali dan Surabaya. Hingga saat ini, polisi masih mengembangkan kasus ini yang melibatkan kepolisian dan imigrasi Tiongkok.
Saat ini Ke-29 pelaku WNA yang ditangkap di Pondok Indah itu dibawa ke Polda Metro Jaya. Mereka diangkut dengan bus menuju Mapolda Metro Jaya beserta sejumlah barang bukti. Di Mapolda mereka punya ditambah dengan 92 WNA yang ditangkap di Surabaya.
Mode curang
Ketua Tim Aksi Satgas Khusus Mabes Polri AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, terduga pelaku penipuan ini memiliki beberapa tahapan untuk menipu korban.
Tahap pertama adalah melihat kekayaan dan profil calon korban atau profiling. Setelah itu, mereka akan memberi tahu korban jika telah melakukan kejahatan.
“Dia kemudian melakukan aksi penipuan dengan berperan sebagai petugas hingga korban menyerahkan uang sehingga kasusnya tidak dilanjutkan sesuai skenario,” kata Susatyo kepada media.
Berikut foto-foto orang asing tersebut:
—Rappler.com