• September 27, 2024

3 Hal Penting Kongres HMI 2015

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jusuf Kalla menilai biaya Kongres HMI sebesar Rp 3 miliar wajar. Delapan orang membawa senjata tajam

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tahun 2015 resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI sekaligus mantan Ketua HMI Makassar 1965-1966 Jusuf Kalla pada Minggu, 22 November.

Kongres akhirnya resmi dimulai setelah sebelumnya muncul protes dan kritik dari masyarakat terhadap penyelenggaraan acara yang akan berlangsung pada 22 hingga 26 November tersebut.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru, Riau.

1. Terjadi kerusuhan

Pengurus HMI meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat Riau atas kerusuhan dan keresahan yang ditimbulkan oleh anggotanya.

“Saya sebagai Ketua Umum PB HMI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada warga dan pemerintah Riau, masyarakat Indonesia dan umat Islam atas rangkaian peristiwa yang terjadi pada Kongres Pekanbaru,” kata Muhammad Arief Mursyid, Ketua Umum PB HMI. Selasa 24 November. .

Sebelumnya, Kongres HMI tahun ini diketahui menghadapi sederet permasalahan.

Pada hari Senin, 23 November, Tim gabungan Polda Riau dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menangkap 8 orang anggota HMI yang membawa senjata tajam seperti badik, keris, parang, dan penah.

Semuanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman hingga 10 tahun penjara. Kedelapan orang ini diduga berencana menyerang komite kongres.

Peristiwa di atas hanyalah rangkaian kerusuhan yang menjadi ciri khas Kongres kali ini. Sebelumnya, pada suatu malam saat acara pembukaan, anggota HMI asal Makassar memblokir Jalan Protokol Sudirman, Pekanbaru. Mereka mengaku kecewa Sebab, panitia kongres di Pekanbaru, Riau, tidak mengakomodir mereka.

Massa yang berjumlah ratusan orang membakar kayu di tengah jalan dan merusak fasilitas umum, termasuk arena pemuda yang juga dijadikan tempat kongres.

2. Dana dari APBD

Koordinator Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA) Usman menyatakan alokasi dana Rp3 miliar untuk penyelenggaraan Kongres HMI yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tidak masuk akal.

“Ini sangat gila dan konyol,” ujar Usman. Meski demikian, Kalla menyatakan angka tersebut merupakan hal yang wajar.

“Biasanya saya kira itu hal yang lumrah,” kata Kalla usai membuka Kongres HMI.

Pemanfaatan dana APBD untuk kebutuhan organisasi HMI menjadi perbincangan hangat di media sosial.

3. Membahas isu-isu strategis

Kongres yang akan berlangsung selama lima hari itu akan menanggapi isu-isu strategisantara lain terkait permasalahan ekonomi lokal, isu radikalisme dan terorisme, serta laju pertumbuhan teknologi yang semakin pesat.

Selain itu, kongres ini juga diharapkan berhasil memilih ketua umum yang memiliki integritas dan memperhatikan agenda penting lainnya. —Melalui laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Nomor Sdy