Tito berpesan kepada seluruh anggota Polri untuk berhati-hati dalam menggunakan senjata api
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Anggota harus mengambil tindakan cepat dan tepat. Namun kami tetap menjunjung tinggi kepentingan masyarakat, aparat, dan masyarakat, kata Tito.
JAKARTA, Indonesia – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyoroti dua kasus penembakan yang dilakukan dua anggotanya dalam dua pekan terakhir. Peristiwa pertama terjadi saat Brigadir K melontarkan timah panas ke arah mobil Honda City yang ditumpangi sebuah keluarga. (BA: Korban tewas akibat penembakan di Lubuk Linggau bertambah menjadi dua)
Akibatnya, dua orang tewas dalam kejadian tersebut. Peristiwa kedua terjadi pada Aiptu BS yang menembak putranya sendiri yang berusia 14 tahun. BS mengira anaknya pencuri. Tak lama setelah dirawat di rumah sakit, putra BS menghembuskan nafas terakhirnya. (BA: Dikira Maling, Polisi di Bengkulu Malah Tembak Anak Kandungnya)
Tak ingin kejadian serupa terulang kembali, Tito mengingatkan enam kepolisian daerah yang dilantik hari ini untuk menekankan fungsi penggunaan senjata api kepada setiap anggotanya.
“Berbicara permasalahan di Bengkulu dan Sumsel, ada akar permasalahan yang penting yaitu mengenai pengendalian diskresi (dalam penggunaan senjata api). “Dari yang terendah sampai yang tertinggi,” kata Tito saat memberikan pesan kepada enam Kapolda di Mabes Polri, Jumat, 28 April.
Menurut dia, anggota harus memahami pengendalian diskresi. Setiap menggunakan senjata api, kata Tito, harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
“Anggota harus mengambil tindakan cepat dan tepat. “Tetapi kami tetap menjunjung tinggi kepentingan masyarakat, aparat dan masyarakat,” ujarnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan, sebagian besar anggota Polri di lapangan memahami kewenangan penggunaan senjata api. Namun, mereka buta terhadap praktik tersebut.
Tidak memahami praktik diskresi justru dapat menimbulkan kerugian bagi individu maupun Polri sebagai lembaga.
“Yang terjadi adalah kaki kanan di dalam kubur dan kaki kiri di penjara,” ujarnya.
Atas dua kasus yang baru terjadi, Tito mengingatkan keenam Kapolda agar melakukan evaluasi. Segala tindakan dari atas hingga bawah harus terukur dan sistematis.
Berikut enam perwira tinggi yang dilantik Tito pagi ini:
Kapolda Papua
-Pejabat lama : Irjen Paulus Waterpauw
-Pejabat baru: Irjen Boy Rafli Amar
Kapolres Bengkulu
-Pejabat lama: Brigadir Jenderal Yovianes Mahar
-Pejabat baru: Brigjen Coki Manurung
Kapolda Maluku
-Kantor lama : Brigadir Ilham Salahudin
-Kantor baru : Irjen Deden Juhara
Kapolda Jambi
-Pejabat lama: Brigadir Jenderal Yazid Fanani
-Pejabat baru: Brigjen Priyo Widyanto
Kapolda Kalimantan Barat
-Pejabat lama : Irjen Musyafak
-Kantor baru : Brigadir Erwin Triwanto
Kapolda Kalimantan Selatan
-Kantor lama : Brigadir Erwin Triwanto
-Pejabat baru: Brigjen Rachmat Mulyana
– Rappler.com