PH akan memantau pergerakan ‘pembuat pulau’ baru Tiongkok
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana belum merasa khawatir, namun menurutnya kehadiran kapal tersebut di Laut Filipina Barat tentu akan menimbulkan kekhawatiran.
MANILA, Filipina – Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan Filipina akan memantau pergerakan “pembuat pulau ajaib” Tiongkok, sebuah kapal keruk besar yang mampu membangun pulau-pulau buatan serupa dengan yang sudah dimiliki Beijing di Laut Cina Selatan.
“Kami mendapat laporan bahwa mereka telah meluncurkan kapal keruk besar mereka, tapi kami tidak tahu kemana tujuannya. Kami terus memantau pergerakan kapal ini,” kata Lorenzana, Senin, 6 November.
Lorenzana mengatakan dia belum khawatir. Namun dia mengatakan kehadiran kapal tersebut di Laut Filipina Barat tentu akan menimbulkan kekhawatiran.
“Mungkin tidak banyak (kekhawatiran) karena belum ada yang dilakukan pengerukan setelah (Kami belum terlalu khawatir karena kapal keruk tidak melakukan apa pun). Kemana tujuannya? Apa yang akan dilakukannya? Kami tidak tahu,” kata Lorenzana.
Kapal sepanjang 140 meter bernama Tian Kun Hao ini konon merupakan kapal keruk terbesar di Asia. Pembuatnya menyebutnya sebagai “pembuat pulau ajaib”.
Pengamat keamanan internasional khawatir bahwa kapal tersebut dapat dikerahkan ke Laut Cina Selatan, khususnya untuk merebut kembali Scarborough Shoal. Gundukan pasir berbatu di lepas pantai provinsi Zambales di Filipina secara luas dianggap sebagai garis merah bagi AS.
Di Kongres, perwakilan Magdalo Gary Alejano juga menyatakan keprihatinannya. “Tian Kun Hao sendiri cukup mengkhawatirkan. Penambahan terbaru pada persenjataan maritim Tiongkok ini menawarkan kapasitas yang lebih besar dan lebih cepat untuk melakukan pengerukan dan reklamasi lahan,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
“Hal ini akan memudahkan Tiongkok untuk membangun pulau-pulau buatan dan mereklamasi lebih banyak terumbu karang. Ambil contoh apa yang dilakukan Tiongkok saat melakukan reklamasi 7 terumbu karangnya pada tahun 2013 hingga 2016. Mengingat aktivitas reklamasi Tiongkok yang agresif sebelumnya, kita pasti khawatir dengan apa yang dapat dilakukan oleh kapal keruk besar ini,” tambah Alejano.
Di Manila, ada kekhawatiran mengenai aktivitas Tiongkok di dekat Pulau Pag-asa (Thitu) yang diduduki Filipina. Nelayan Tiongkok terlihat di sekitar gundukan pasir yang menjadi tempat penangkapan ikan tradisional bagi orang Filipina di sana. (BACA: Utusan Tegaskan Hak China untuk Memancing di Sekitar Pag-asa)
Lorenzana mengatakan pemerintah juga menjalin kontak dengan Tiongkok mengenai perkembangan di wilayah tersebut. Presiden Rodrigo Duterte telah menghangatkan hubungan dengan Beijing setelah bertahun-tahun konflik mengenai wilayah maritim. (PERHATIKAN: Kepala Pertahanan Duterte Mengklaim Laut PH Barat)
Lorenzana mengatakan Filipina baik-baik saja dengan kehadiran nelayan Tiongkok di sana, namun ia meyakinkan bahwa pasukannya akan terus memantau apakah Tiongkok memulai aktivitas lain di wilayah pendudukan Filipina.
“Kami memiliki kapal kami di sana. Kami juga melakukan patroli udara secara rutin, sehingga kami dapat memantau pergerakan kapal keruk yang disebut sangat besar ini,” kata Lorenzana.
– Rappler.com