
Kisah Anies saat mengunjungi Roman Baswedan
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Ana ditakdirkan untuk sakit hari ini. Jadi, lakukan saja. Insya Allah kita akan terus melangkah ke depan, kata Novel.
JAKARTA, Indonesia – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan mengatakan sepupunya, Novel Baswedan, sama sekali tidak patah semangat dalam pemberantasan korupsi meski baru saja mendapat teror. Dua orang misterius menyiramkan cairan asam ke wajah Novel pada Selasa 11 April.
Menurut Anies, asam tersebut mengenai organ vital, khususnya mata kiri Novel. Oleh karena itu, Novel kemudian diterbangkan ke rumah sakit di Singapura untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Di mata Anies, sepupunya itu adalah petarung tangguh. Meski berkali-kali diteror saat menangani kasus korupsi besar, tak ada sedikit pun rasa takut di wajahnya.
“Dia sadar akan konsekuensi perjuangannya. Peristiwa seperti ini hanya akan membuat dia dan keluarga semakin bertekad untuk berjuang, kata Anies melalui akun Instagram yang diunggahnya pada Rabu, 12 April.
Roman akan dirawat di Singapura hingga sembuh. Bahkan, Novel bercerita kepada Anies, apa yang dialaminya pada Selasa lalu, merupakan bagian dari takdirnya.
“Ana ditakdirkan untuk sakit hari ini. Jadi, lakukan saja. Insya Allah kita akan terus melangkah ke depan, kata Novel.
Mantan Menteri Pendidikan ini mengaku mendapat pesan dukungan dari seluruh Indonesia. Bahkan ada yang menyatakan kesediaannya untuk mendonorkan organ matanya untuk menggantikan mata Novel jika ia mengalami kebutaan permanen.
“Dukungan itu sangat berarti bagi beliau dan keluarga,” kata Anies.
Saat berkunjung, Anies menyebut sepupunya masih bisa melontarkan lelucon. Ia mengaku senang karena bisa makan.
Anies berharap pemerintah bisa menuntaskan kasus tersebut dan mencari tahu siapa dalang aksi teroris tersebut. Presiden Joko Widodo mengaku sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera mencari pelaku. Kepada media, Selasa pekan lalu, Jokowi mengatakan, perbuatan Novel merupakan tindak pidana.
Tito berjanji kepada Novel, pelaku teror akan segera ditangkap. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menjadikan kasus Novel ini sebagai prioritas.
Kami menyampaikan komitmen maksimal untuk mengungkap pelakunya, kata Tito, Rabu, 12 April, di Gedoeng Joang 45, Jakarta.
Ia juga mengingatkan seluruh penyidik KPK untuk waspada dan menjaga keluarganya. Sebab pemberantasan kejahatan tentu akan berpotensi menimbulkan balas dendam.
“Hati-hati bekerja,” katanya.
Tito juga meyakinkan polisi akan memberikan bantuan keamanan kepada penyidik KPK. Dia juga meminta seluruh penyidik KPK melapor ke polisi jika mendapat ancaman. – Rappler.com