Tragedi kemanusiaan Rohingya di Myanmar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Siapakah orang Rohingya? Mengapa mereka dipinggirkan?
JAKARTA, Indonesia – Etnis Rohingya kembali menjadi pemberitaan. Mereka adalah korban konflik persaudaraan di Myanmar.
Akibatnya, ratusan Muslim Rohingya mengungsi ke negara terdekat.
Kritikus menuduh negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) tidak peduli terhadap pengungsi Rohingya yang terdampar. Faktanya, mereka tidak diterima di Bangladesh saat melintasi perbatasan.
Siapakah orang Rohingya? Mengapa mereka dipinggirkan? Simak uraiannya di Sketsa Cerita Rappler Indonesia.
Siapakah Muslim Rohingya?
Rohingya adalah minoritas Muslim. Mereka tinggal di Negara Bagian Rakhine Utara (sebelumnya disebut Arakan), sebuah kota pesisir di Myanmar.
Menurut Menteri Imigrasi dan Kependudukan Myanmar, terdapat sekitar 1,33 juta warga Rohingya di negaranya.
Organisasi Nasional Rohingya Arakan (ARNO) menyatakan bahwa orang-orang ini telah tinggal di Myanmar “sejak dahulu kala”.
Namun, Myanmar tidak mengakui Rohingya sebagai warga negara atau kelompok etnisnya.
Mengapa etnis Rohingya tidak diakui?
Pada tahun 1982, pemerintah Myanmar mengeluarkan undang-undang yang menyatakan bahwa rakyatnya adalah warga negara yang menetap di negara tersebut sebelum kemerdekaan pada tahun 1948. Kelompok minoritas yang ingin diakui secara resmi harus menunjukkan dokumen sebagai bukti bahwa nenek moyang mereka tinggal di Myanmar (saat itu disebut Burma). sebelum tahun 1823.
Masyarakat Rohingya mengaku nenek moyang mereka sudah ratusan tahun tinggal di Myanmar. Namun, mereka tidak memiliki dokumentasi yang tepat untuk membuktikan klaim tersebut.
Mengapa mereka meninggalkan Myanmar?
Rohingya telah mengalami diskriminasi dalam beberapa dekade terakhir, yang menyebabkan mereka berusaha meninggalkan Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan mengakui bahwa masyarakat Rohingya merupakan salah satu kelompok minoritas yang paling teraniaya di dunia.
Insiden besar yang melibatkan mereka terjadi pada tahun 2012 ketika Muslim Rohingya terlibat dalam pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita Budha di Myanmar. Hal ini menyebabkan serangkaian pertempuran berdarah antara umat Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya.
Meski melibatkan dua agama, Islam dan Budha, Dewan Budha di Indonesia menegaskan bahwa konflik di Rakhine adalah tragedi kemanusiaan, bukan konflik agama. —Rappler.com