• November 25, 2024

Pembaca Rappler berbagi perasaan mereka mengenai masalah lalu lintas dan parkir di Manila

Kemacetan tidak hanya memengaruhi jadwal pribadi kita tetapi juga menyita waktu untuk dihabiskan bersama orang-orang terkasih. Survei yang dipimpin Rappler ini menggali lebih dalam tentang bagaimana lalu lintas mengubah hidup kita setiap hari

MANILA, Filipina – Selain bekerja, tidur, dan makan, ada dua hal yang kini juga sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari: lalu lintas yang terus-menerus dan pencarian tempat parkir.

Bahkan mungkin mendikte bagaimana kita menjalani hari kita. Kami tidak hanya mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas tertentu; kita sudah dikondisikan untuk memperhitungkan waktu ekstra yang kita buang di lalu lintas atau mencari tempat parkir. (BACA: Dengan emoji, frasa pelukan, bahkan Hangul, orang-orang berbagi perasaan mereka tentang lalu lintas)

Seberapa besar dampak kondisi ini terhadap masyarakat, khususnya di kota yang serba cepat seperti ini Manila? Untuk mengetahuinya, Rappler melakukan survei terhadap pembacanya pada 9-15 November bekerja sama dengan Uber. Sebanyak 4.397 tanggapan dikumpulkan dari warga Filipina berusia 18 hingga 44 tahun.

Jajak pendapat ini memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat Filipina menghargai waktu mereka, dan bagaimana mereka yakin bahwa masalah lalu lintas publik dapat diselesaikan atau diperbaiki.

Paket bergantung pada lalu lintas dan waktu parkir

Pernahkah Anda menolak undangan makan malam dan minum bersama teman di malam Jumat? Atau seringkah Anda memilih stay in saat hari gajian? Hal ini menjadi keputusan umum bagi warga Metro Manila yang khawatir akan kemacetan lalu lintas yang lebih buruk dari biasanya pada hari-hari ini.

Di antara responden, 44,91% selalu memperhitungkan waktu lalu lintas dan parkir saat membuat rencana atau mengatur jadwal.

Selama baru-baru ini Percakapan di Twitter apa yang kami lakukan terhadap lalu lintas, netizen juga mengungkapkan sentimen yang sama.

Banyak juga yang menyatakan kekecewaannya karena kemacetan merampas waktu mereka untuk orang-orang terkasih. Dalam survei tersebut, 34% mengatakan mereka lebih suka menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga jika mereka dapat mengurangi waktu yang mereka habiskan di jalan atau mengantri di area parkir. Prioritas kedua adalah menjadi lebih produktif di tempat kerja (26,66%).

Terlalu banyak mobil, atau tidak cukup tempat parkir?

Selain kemacetan, responden survei juga mengungkapkan bahwa mencari tempat parkir juga membuang-buang waktu.

Bagi sebagian besar responden, rata-rata waktu tunggu untuk mendapatkan tempat parkir adalah 5 hingga 10 menit (38%). Lebih dari sepertiga responden (37%) mengaku menghabiskan rata-rata 20 menit menunggu tempat parkir tersedia.


Studi Uber baru-baru ini melaporkan bahwa Metro Manila saat ini membutuhkan tempat parkir tambahan dua kali luas Makati hanya untuk melayani semua mobil yang melintas di jalan tersebut.

Di internet, pemilik mobil mengeluh bahwa trotoar dan jalan sebenarnya diubah menjadi tempat parkir, sehingga semakin memperburuk masalah lalu lintas.

Survei ini mengungkapkan adanya perbedaan pandangan yang menarik mengenai pemikiran masyarakat mengenai penyelesaian masalah parkir. Hampir separuh (49,65%) responden berpendapat bahwa tidak tersedia cukup tempat parkir di Metro Manila. Namun 40,61% merasa sebaliknya – jumlah mobil terlalu banyak.

Survei tersebut mencerminkan apa yang diangkat netizen selama percakapan Twitter kami.

Mencari solusi

Ketika ditanya apa yang mereka rasakan sebagai solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan, perbaikan transportasi umum (47%) adalah pilihan utama, diikuti dengan peningkatan infrastruktur jalan (30%).

Di antara solusi sektor swasta, carpooling lebih unggul dibandingkan parkir. 15% responden percaya bahwa carpooling adalah solusi terbaik untuk lalu lintas, dibandingkan dengan hanya 8% yang percaya bahwa parkir. Pangsa perjalanan sedikit lebih tinggi untuk kelompok usia 35-44 tahun (20%). kelompok umur terbesar kedua dari angkatan kerja Filipina. Seringkali, mereka memiliki daya beli yang lebih tinggi di antara kelompok umur lain yang bersedia mengeluarkan uang untuk kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan carpooling.

Lalu apa solusi terbaik untuk meringankan masalah lalu lintas dan parkir?

Meskipun solusi jangka panjang tidak tersedia, carpooling memungkinkan lebih banyak orang untuk bergerak dengan lebih sedikit mobil di jalan. Pengendara kini mempunyai pilihan untuk berbagi tumpangan dibandingkan membawa satu mobil hanya untuk satu atau dua orang. Lebih sedikit mobil di jalan berarti lebih sedikit lalu lintas dan jalur parkir. Komuter juga dapat menikmati perjalanan yang lebih aman, cepat dan nyaman.

Meski tidak diikutsertakan dalam survei, netizen juga terbuka terhadap solusi lain, seperti bekerja di luar Metro Manila dan menerapkan jadwal shift di perusahaan.


Meskipun lalu lintas yang padat dan kurangnya tempat parkir menjadi masalah sehari-hari, ada solusi yang tersedia untuk membantu kita bergerak lebih baik di sekitar kota. Perubahan positif selalu dimulai dari setiap pengemudi, penumpang, dan komuter:

Apa pendapat Anda tentang hasil survei ini? Bagikan pendapat Anda tentang cara #UnlockManila di bawah ini. – Rappler.com

Pengeluaran SGP