• October 10, 2024
DBM akan menggunakan data citra satelit untuk memantau proyek-proyek pemerintah

DBM akan menggunakan data citra satelit untuk memantau proyek-proyek pemerintah

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Melalui Project Dime, proyek-proyek bernilai tinggi akan dipantau melalui teknologi LiDAR dan pencitraan satelit

MANILA, Filipina – Departemen Anggaran dan Manajemen (DBM) akan menggunakan data satelit citra untuk memantau kecepatan dan status pelaksanaan proyek pemerintah yang bernilai tinggi.

Dalam jumpa pers pada Rabu, 7 Maret, Menteri Anggaran Benjamin Diokno mengatakan DBM menjalin kemitraan dengan Departemen Sains dan Teknologi untuk memanfaatkan akuisisi data dan teknologi yang dikembangkan oleh DOST.

Dijuluki Project DIME (Digital Imaging for Monitoring and Evaluation), proyek akan dipantau menggunakan teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) yang akan menampilkan proyek yang ditandai pada peta. LiDAR adalah metode yang membuat representasi 3D dari area yang disurvei.

DBM juga akan mendapat manfaat dari Platform jalan terbuka yang dapat memantau status pembangunan proyek jalan hampir secara real time. Satelit dan drone juga akan digunakan dalam program ini untuk mencakup area yang tidak dapat dipantau oleh LiDAR, kata DBM.

Diokno mengatakan akan membantu jika anggaran dibelanjakan dengan benar. Hal ini juga akan membantu melawan “proyek hantu”.

“Anggaran meningkat secara eksponensial sejak 10 tahun lalu. Kita perlu memikirkan cara-cara baru untuk memantau proyek. Ini sangat hemat biaya. Dengan teknologi ini, kita akan tahu apakah proyek-proyek ini terlaksana atau tidak,” kata kepala anggaran dalam bahasa campuran Inggris dan Filipina.

Di antara proyek-proyek bernilai tinggi yang harus dipantau adalah pembangunan jalan, kereta api komuter Utara-Selatan, dan program fasilitas departemen pendidikan.

Teknologi yang ada

Pencitraan digital melalui teknologi satelit bukanlah hal baru. LiDAR digunakan pada tahun 2012 untuk membuat peta bahaya guna pengurangan risiko bencana.

Sekretaris DOST Fortunato dela Pena mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa pemerintah daerah meminta data bahaya sehingga mereka tahu di mana membangun pemukiman kembali.

Filipina adalah salah satu dari sedikit negara yang berinvestasi lebih awal pada teknologi LiDAR.

Lilia Guillermo, wakil sekretaris DBM, mengatakan departemennya hanya memanfaatkan teknologi yang ada.

Pada tahun 2016, Bank Dunia mengembangkan portal Jalan Terbuka untuk membantu melacak kemajuan proyek jalan raya.

Ketua Komisi Audit (COA) Michael Aguinaldo mengatakan dalam wawancara Rappler Talk bahwa manfaat teknologi tersebut dapat membantu memantau pengeluaran anggaran.– Rappler.com

sbobet mobile