Kematian Espinosa mempertanyakan integritas polisi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Mengingat konteksnya yang aneh, pembunuhan ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang laporan resmi CIDG,” kata wakil presiden.
MANILA, Filipina – Wakil Presiden Leni Robredo termasuk di antara pejabat pemerintah yang menyatakan ketidakpercayaannya atas kematian Walikota Albuera Rolando Espinosa Sr yang ditahan. Bagi sang wakil presiden, pembunuhan tersebut juga menimbulkan keraguan pada kepolisian.
“Mengingat konteksnya yang aneh, pembunuhan ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai keterangan resmi CIDG (Kelompok Investigasi dan Deteksi Kriminal),” kata Robredo dalam keterangannya, Senin, 7 November. “Peristiwa ilegal tersebut bahkan mempertanyakan integritas institusi tersebut.”
Espinosa terbunuh di sel penjaranya di Penjara Subprovinsi Leyte di Baybay City setelah dia dan sesama narapidana Raul Yap diduga terlibat baku tembak dengan polisi pada Sabtu dini hari, 5 November.
CIDG akan memberikan surat perintah penggeledahan terhadap walikota dan Yap karena kepemilikan senjata api ilegal. Namun, polisi mengklaim keduanya melepaskan tembakan ke arah mereka.
Espinosa adalah walikota kedua yang dikaitkan dengan narkoba dalam waktu kurang dari dua minggu, setelah Walikota Samsudin Dimaukom dari Datu Saudi Ampatuan di Maguindanao.
Direktur Jenderal Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Ronald dela Rosa sebelumnya mengatakan tidak akan ada upaya menutup-nutupi dalam penyelidikan kematian Espinosa.
“Tidak ada yang kami sembunyikan. Jika mereka berbuat dosa, maka merekalah yang bertanggung jawab atas perbuatan itu.” kata Dela Rosa.
(Kami tidak akan menyembunyikan apa pun. Jika mereka melakukan kesalahan, mereka harus mempertanggungjawabkannya.)
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah juga telah menginstruksikan Komisi Kepolisian Nasional (Napolcom) untuk melakukan penyelidikan, sedangkan Komisi Hak Asasi Manusia (CHR) dan Senat juga akan melakukan penyelidikan terpisah.
Robredo mendesak pihak berwenang untuk memastikan penyelidikan yang “menyeluruh, adil dan cepat”.
“Kita tidak bisa membiarkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan kita semakin terkikis jika mereka yang main hakim sendiri tidak ditemukan dan diadili,” katanya.
“Kami berharap hal ini tidak menunjukkan sebuah negara yang gagal menegakkan supremasi hukum dan kedaulatan yang tidak mampu melindungi warga negaranya sendiri. Kita harus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum kita.” – Rappler.com