Peringatan tsunami di Mentawai telah dicabut, warga telah kembali ke rumah masing-masing
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.
Gelombang tsunami yang terdeteksi tidak besar, yakni pada ketinggian 10 dan 5 sentimeter
JAKARTA, Indonesia – (DIPERBARUI) Peringatan tsunami yang sebelumnya diberlakukan di Kepulauan Mentawai setelah diguncang gempa bermagnitudo 7,8 telah dicabut. Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa peringatan tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 22:34 WIB.
“Dengan cara ini, orang dapat kembali ke rumah mereka dengan damai. Tidak perlu takut dan kondisi aman,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat yang diterima Rappler, Rabu malam, 2 Maret 2020.
Gelombang tsunami setinggi 10 sentimeter terdeteksi di Pulau Cocos pada pukul 21:15 WIB dan di Padang setinggi 5 sentimeter pada pukul 21:40 WIB. Posko BNPB akhirnya bisa berkomunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kepulauan Mentawai melalui komunikasi radio.
“Masyarakat aman. Warga kini berada di tempat aman. Warga di Kecamatan Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut dan pulau Mentawai lainnya juga diketahui dalam kondisi aman,” tambah Sutopo.
Mereka mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sesuai prosedur.
Sedangkan di wilayah pulau dan sepanjang pantai barat Sumatera seperti Nias Selatan, Nias Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, wilayah sepanjang Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung juga dilaporkan aman.
“Tidak ada korban jiwa atau kerusakan bangunan. Gelombang tsunami tidak terlihat di pantai. Sedangkan BMKG Sumbar mencabut peringatan tsunami di 15 wilayah sejak pukul 21.30 WIB,” kata Sutopo.
Warga di ibu kota Padang dan sebagian pantai barat Sumatera menanggapi peringatan tsunami dengan melakukan pencarian tempat berlindung tsunami. Tempat berlindung Gedung tersebut dibangun oleh BNPB khusus untuk proses evakuasi.
Mereka juga menggunakan atap masjid, gedung tinggi, sekolah dan bangunan lainnya.
“Memang terjadi kepanikan dan kemacetan di beberapa tempat, karena banyak orang yang membawa kendaraan bermotor,” ujarnya.
Pada tahun 2010, Kepulauan Mentawai dilanda gempa dan disusul tsunami. Akibatnya, 286 orang tewas dan 252 lainnya dinyatakan hilang.
Gempa susulan
Meski dinyatakan aman, gempa susulan masih terjadi di berbagai titik gempa. Terakhir, tercatat gempa susulan terus mengguncang wilayah di bagian barat Sumatera dengan kekuatan 5,2 skala Richter. Namun, menurut Sutopo, kondisinya masih aman.
“Hanya gempa kecil dan tidak berpotensi tsunami,” kata Sutopo saat dihubungi melalui telepon, Kamis dini hari, 3 Maret 2020. – dengan laporan dari Febriana Firdaus/Rappler.com
BACA JUGA: