Kunjungi Ketua MUI, Kapolda Metro: Mohon doa restunya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Karena aku menganggapnya orang tuaku sendiri.”
JAKARTA, Indonesia – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengatakan kunjungannya ke kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’aruf Amin meminta berkah dan bimbingan untuk mengamankan ibu kota Jakarta.
“Kami memohon bimbingan dan restu kepada orang tua saya karena saya menganggap mereka seperti orang tua saya sendiri,” kata Idham usai pertemuan di kediaman Ma’aruf Amin di Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Senin, 31 Juli 2017.
Selain itu, lanjut Idham, kunjungannya ke kediaman Ma’aruf Amin juga untuk bersilaturahmi dan tidak ada hal khusus yang perlu dibicarakan.
“Jadi saya datang ke sini karena saya baru bertugas di Polda Metro Jaya. Dia Ketua MUI dan itu lumrah. “Kami datang dalam konteks persahabatan,” ujarnya.
Pertemuan dengan Ma’aruf Amin, kata dia, bukan kali pertama digelar. Saat masih bertugas di Mabes Polri, ia sempat menyambangi kediaman Rais Aam PBNU. “Saya dan dia sudah kenal saat masih di Mabes Polri,” ujarnya.
Tak hanya berkunjung ke kediaman Ma’aruf Amin, ia mengaku akan selalu bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh lainnya agar Jakarta bisa berjalan dengan baik.
Saya sebagai Kapolda Metro Jaya akan terus bersilaturahmi dengan seluruh orang tua dan tokoh-tokoh agar kita bisa menata Jakarta dengan baik dan manusiawi, ujarnya.
Sementara itu, Ma’aruf Amin menanggapi pertemuan ini, meminta Idham Azis terus bersilaturahmi dengan para tokoh ulama. Ia pun yakin dengan terus memantau angka-angka Jakarta, permasalahan yang ada di Jakarta bisa teratasi.
“Dengan kerja sama yang baik antara kepolisian dan ulama, saya yakin kondisi Jakarta ke depan akan baik. Saya yakin sebagai Kapolda, Insya Allah mampu mengatasi berbagai permasalahan yang akan dihadapi. Apalagi dia berteman dengan tokoh lain, termasuk saya dan ulama, ujarnya.
Ia pun mengamini pernyataan Idham Azis yang ingin memimpin keamanan Jakarta secara humanis. Dengan pendekatan humanistik, ia yakin kuncinya adalah menjadikan Jakarta jauh lebih baik.
“Beliau akan menjalankan Jakarta dengan pendekatan yang humanis dan lemah lembut. Ini adalah kunci untuk menghadapi Jakarta dengan lebih baik sehingga dapat mengurangi situasi yang jika tidak dikendalikan dapat menimbulkan masalah. “Tetapi dengan pendekatan humanisnya dan konsultasi rutin, saya kira dia bisa mengatasinya,” ujarnya. —Rappler.com