‘A tribute to kopi Indonesia’, aha! momen
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pada acara Specialty Coffee Association of America ke-28 di Atlanta, sejumlah pakar kopi berbicara tentang cara mengenal kopi Indonesia
ATLANTA, Amerika Serikat – Erna Knutsen tampil di layar besar yang dipasang di kedua sisi panggung pada acara pembukaan Specialty Coffee Association of America, di Ballroom Georgia World Congress Center, Kamis malam, 14 April waktu setempat.
Mengenakan kemeja oranye terang, Knutsen lah yang pertama kali memperkenalkan istilah tersebut kopi spesial pada tahun 1974 mereka berbagi kekaguman terhadap kopi Indonesia. Ia mengenal betul kopi sumatera, salah satu kopi unggulan yang sudah dikenal di pasar internasional, khususnya pasar Amerika.
Knutsen menggarisbawahi peran perempuan dalam proses produksi kopi di Indonesia.
Mooi Abel dari Los Angeles menceritakan pengalaman pertamanya mencicipi kopi Sumatera.
“Perasaan memiliki ‘Aha! Momen’. “Menimbulkan rasa penasaran untuk mengetahui lebih jauh,” kata Abel yang pertama kali mencicipi kopi Indonesia pada tahun 2008.
Sejumlah pakar kopi, pemilik kedai kopi, termasuk pendiri dan presiden direktur Royal Coffee AS Fulmer berbagi kenangan dan apresiasinya terhadap kopi Indonesia.
“Indonesia tercinta, terima kasih atas kopimu,” begitu kata mereka.
Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong yang berhalangan hadir pada acara pembukaan tersebut mengirimkan pesan melalui video.
“Apresiasi dunia khususnya masyarakat Amerika terhadap kopi Indonesia telah membantu kehidupan jutaan petani kopi di Indonesia,” kata Tom.
Ia mengingatkan, Indonesia memiliki 100 varietas kopi unik, diproduksi pada iklim tertentu, tersebar di lima pulau besar di Indonesia, yakni Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Flores, Pulau Bali, dan yang paling terkenal di dunia, Pulau Jawa.
‘Coffee Cupping’, mengenal kopi secara objektif
Terlebih lagi, “cangkir kopi” merupakan proses penting untuk meyakinkan konsumen akan rasa dan kualitas kopi kopi spesial.
Indi Soemardjan, anggota Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia yang juga pengelola Kopi Javanero, angkat bicara mengenai protokol yang diterapkan SCAA. Organisasi ini merupakan penentu standar global, khususnya untuk Amerika Serikat.
“Dalam proses cangkirKopi kami siapkan dalam lima cangkir, masing-masing 8,25 gram, diseduh dengan 150 mililiter air panas 100 derajat Celcius, kata Indi.
Ada tiga fase di dalamnya cangkiryaitu ketika bubuk sudah kering dengan cara mencium aromanya, jika sudah dituangkan dengan air atau kopi basah, barulah proses yang ketiga adalah pengecapan dengan lidah.
Saksikan wawancara Uni Lubis dengan Indi Soumardjan pada ajang SCAA 2016 Atlanta di bawah ini:
—Rappler.com