Abu Sayyaf membebaskan 10 sandera WNI
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pembebasan mereka terjadi sebulan setelah warga Indonesia diculik
JAKARTA, Indonesia (UPDATE ke-2) – WNI yang diculik oleh kelompok pemberontak Filipina Abu Sayyaf dibebaskan pada Minggu, 1 Mei sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Kesepuluh ABK WNI tersebut, setelah dibebaskan lebih awal oleh penculiknya di Indanan, Sulu, diangkut oleh dua orang tak dikenal ke kediaman Gubernur Sulu Abdusakur Tan II.
Sumber menyebutkan uang tebusan dibayarkan untuk pembebasan mereka pada Jumat, 29 April. Pembebasan ini dilakukan satu bulan sejak penculikan tersebut.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan para WNI tersebut “dalam kondisi baik” dan mengatakan mereka telah dipulangkan dan “diperkirakan tiba di Jakarta pada tengah malam.”
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembebasan baik secara formal maupun informal,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka mengharapkan hasil yang sama untuk 4 warga Indonesia lainnya yang diculik secara terpisah dan masih dalam tahanan Abu Sayyaf.
Dia juga mengatakan “ada kebutuhan untuk memperhatikan keamanan perbatasan dan wilayah perairan,” dan itulah alasannya Jakarta akan menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri dan komandan militer dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina pada hari Kamis.
Pada 20 April, Menteri Keamanan Utama Luhut Pandjaitan mengatakan perusahaan tempat para pelaut itu bekerja, Patria Maritime Lines, telah setuju untuk membayar uang tebusan sebesar $1 juta atau Rp 14,3 miliar untuk pembebasan mereka.
Sepuluh pelaut Indonesia tersebut diculik di perairan Filipina selatan yang dilanda konflik oleh militan Islam yang menuntut uang tebusan untuk pembebasan mereka sebulan lalu pada Selasa, 29 Maret.
Awak kapal sedang melakukan perjalanan dengan kapal tunda yang menarik kapal dari Pulau Kalimantan ke Filipina ketika mereka dibajak, kata pejabat Indonesia dan Filipina. (BACA: Inilah rencana Indonesia setelah penculikan)
Diduga para pembajak kapal motor kayu menculik para pelaut tersebut. Pemilik kapal menerima panggilan tebusan pada hari yang sama dari seseorang yang mengaku berasal dari kelompok militan Abu Sayyaf.
Linimasa
Garis waktu peristiwa sejak perilisan mereka adalah sebagai berikut:
16:45: Para sandera tiba di Kota Zamboanga dari Sulu dengan menggunakan dua helikopter Huey Angkatan Udara Filipina
18:30: Tim Pasukan Anti Penculikan polisi Filipina menyelidiki warga Indonesia
18.45 : 10 WNI tersebut diserahkan kepada Bpk. Eddie Mulyah dan pejabat KBRI lalu diserahkan kepada Bpk. Victor Laiskodat, anggota DPR RI mewakili Presiden Indonesia, menyerahkan.
19.20 : Orang Indonesia bersama Mr. Laiskodat menaiki pesawat pribadi Victory News dan meninggalkan Zamboanga menuju Indonesia
23.30 : WNI sampai dengan selamat di Jakarta
Berbahaya
Pembebasan ini terjadi beberapa hari setelah Abu Sayyaf memenggal seorang sandera asal Kanada, saat negosiasi tebusan sedang berlangsung.
Di masa lalu, Abu Sayyaf, yang pemimpinnya telah berjanji setia kepada ISIS, terutama menargetkan wisatawan karena mereka dapat meminta uang tebusan yang tinggi bagi orang asing. (BACA: Jokowi Selamatkan Rakyat Indonesia: Berat)
Banyak kedutaan besar negara-negara Barat dan negara-negara lain secara teratur mengeluarkan peringatan agar tidak melakukan perjalanan ke wilayah selatan Filipina yang berpenduduk mayoritas Muslim, yang terletak di timur laut Sabah, karena risiko diculik oleh kelompok tersebut.
Saat ini, 4 warga Indonesia lainnya masih bergabung dengan kelompok pemberontak. Mereka diculik dalam kejadian terpisah pada Sabtu, 16 April. – Dengan laporan dari Agence France-Presse / Rappler.com