• November 23, 2024
AC Energy milik Ayala Corp membeli pengembang energi terbarukan Bronzeoak

AC Energy milik Ayala Corp membeli pengembang energi terbarukan Bronzeoak

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Langkah ini memberi perusahaan platform tambahan lebih dari 200 megawatt energi surya dan biomassa

MANILA, Filipina— Cabang pembangkit listrik Ayala Corporation, AC Energy, telah mengakuisisi pengembang energi terbarukan lokal terkemuka dalam upaya memperkuat portofolio energi terbarukannya.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Filipina (PSE) pada Selasa, 21 Maret, Ayala Corporation mengumumkan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, AC Energy, telah menandatangani dokumen definitif untuk mengakuisisi 100% kepemilikan Bronzeoak Clean Energy (BCE), serta San Carlos. Membersihkan. Energi (SCCE).

Akuisisi ini memberi AC Energy platform pengembangan dan pengoperasian energi surya dan biomassa dengan total kapasitas lebih dari 200 megawatt (MW).

BCE dan SCCE menyediakan layanan dukungan operasi dan manajemen kepada sejumlah perusahaan pembangkit energi terbarukan yang mencakup San Carlos Solar Energy, Negros Island Solar Energy, Monte Solar Energy, San Carlos BioPower, South Negros BioPower, dan North Negros BioPower.

Setelah akuisisi, BCE berganti nama menjadi Visayas Renewables Corporation sementara SCCE berganti nama menjadi AC Energy DevCo Incorporated.

“AC Energy sedang mengalami transformasi. Kami dulunya adalah perusahaan induk investasi yang berfokus pada lokal, namun dalam 4 tahun ke depan kami bertujuan untuk menjadi perusahaan regional dengan investasi di negara-negara seperti Indonesia, dan mendalami pengembangan dan operasional dibandingkan hanya berinvestasi dengan mitra. Kami ingin memiliki kemampuan sendiri untuk mengembangkan dan mengoperasikan proyek, terutama proyek energi terbarukan,” kata CEO AC Energy, John Eric Francia, dalam wawancara ANC, Rabu 22 Maret.

“Akuisisi Bronzeoak adalah bagian penting dari hal ini. Mereka adalah salah satu pengembang energi terbarukan terkemuka, dengan hampir 200 MW tenaga surya dalam hal pengoperasian serta biomassa,” tambahnya.

Sebelum transaksi, AC Energy memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.300 MW, dimana 300 MW disuplai dari sumber terbarukan. Perusahaan tersebut kini menargetkan kapasitas terpasang sebesar 2.000 MW pada tahun 2020, setengahnya akan berasal dari energi terbarukan.

Awal tahun ini, AC Energy juga menandatangani perjanjian investasi dengan UPC Renewables Indonesia Limited untuk pengembangan, konstruksi dan pengoperasian proyek pembangkit listrik tenaga angin di Sidrap, Sulawesi Selatan, Indonesia dengan perkiraan biaya $150 juta. Rappler.com

lagutogel