• April 21, 2025
Ada janji kepada Bobotoh yang harus ditepati

Ada janji kepada Bobotoh yang harus ditepati

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ahmad Jufriyanto kembali ke klub lamanya, Persib Bandung, dari Sriwijaya FC. Dia mengatakan langkah itu sangat emosional.

JAKARTA, Indonesia – Ahmad Jufriyanto terus hidup profil rendah dan nyaman diajak ngobrol, Kamis 26 Januari malam. Saat ditanya soal kepulangannya ke Bandung, pemain yang akrab disapa Jupe itu mengatakan ada beberapa alasan.

Apakah karena kontrak?

Ia membantah keras alasannya kembali ke Bandung bukan karena kontrak. Tapi karena rindu dengan semangat Bobotoh yang luar biasa. Selain itu, ada alasan jarak. Dia ingin dekat dengan keluarga. Pasalnya istri dan anaknya tinggal di Tangerang, Banten.

“Selamat tinggal bukan berarti tidak akan kembali lagi ya, ada juga janji dengan Bobotoh. Saya pun berharap bisa lebih baik lagi bersama Persib. “Jadi kamu dekat dengan keluargamu,” katanya.

Menurut pemain yang akrab disapa Jupe itu, komunikasi dengan Maung Bandung terjalin intens usai kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Meski banyak tawaran dari klub lain, ia merasa lebih nyaman kembali berseragam biru.

“Saya proses semuanya dengan Sriwijaya. Semoga tidak ada masalah. Selain menjalin hubungan yang intens dengan Persib, hati juga tak punya pilihan selain bertahan di sini. “Iya, bisa disebut panggilan dari hati,” ujar pemain berusia 30 tahun itu.

Momen yang paling dinantikan Jupe adalah saat ia bisa kembali bekerja sama dengan Vladimir Vujovic untuk membela tim kebanggaan Bobotoh. Ia sudah tidak sabar untuk kembali bermain dan memberikan penampilan untuk Persib.

Ia menyadari bahwa saat ia datang kali ini, ada harapan yang lebih besar. Tekanannya juga jauh lebih tinggi. Mengusung daya tarik tim peraih gelar juara tahun 2014 tentu berarti ia harus memenuhi ekspektasi tersebut.

Saat pertama kali datang ke Persib pada tahun 2012, ekspektasi masyarakat Bandung dan Bobotoh belum setinggi sekarang. Pasalnya Persib saat itu bukanlah tim juara dan berhasil menjadi juara di kompetisi profesional hingga akhirnya meraihnya pada tahun 2014.

“Kalau dibilang berbeda, berbeda dengan tahun 2012. Saat itu saya datang, ekspektasinya mungkin tidak setinggi sekarang. “Mungkin sekarang ini malah menjadi tantangan bagi saya,” yakinnya.

Nona gado-gado dan pasta tahu

Bukan hanya urusan teknis saja yang membuat pemain berpostur tinggi 181 cm itu kembali ke Kota Kembang. Ia tak sabar mencicipi makanan andalan di mess Persib, Jalan A Yani Bandung. Bukan makanannya yang mewah, tapi suasana sederhana yang membuatnya rindu.

Apa itu? Ternyata hanya gado-gado dan tahu petis sebelum di mess. Saat kesulitan mencari makan dan malas keluar, penjual jajanan sebelum mess menjadi idola para pemain.

“Iya kangen gado-gado dan tahu petisnya. “Telepon saja, malamnya makanan akan diantar ke atas,” ucapnya bercanda. —Rappler.com

unitogel