Ada pihak yang berupaya mengganggu kerukunan umat beragama di Wamena
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Umat beragama di Papua tidak terprovokasi dengan isu-isu yang mengganggu kerukunan umat beragama
JAYAPURA, Indonesia – Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menanggapi surat yang merinci posisi gereja di Kabupaten Jayawijaya yang memprotes renovasi Masjid Baiturahman di Kota Wamena.
Menurut Paulus, surat tersebut hanyalah isu yang disebarkan pihak tertentu dengan tujuan merusak kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin puluhan tahun di Wamena.
“Ada pihak yang mencoba mengganggu kerukunan antar umat beragama di Wamena, dengan terus mengembangkan isu penolakan gereja terhadap pembangunan Masjid Baiturahman,” kata Paulus kepada wartawan usai memberikan sambutan pada pertemuan Forum Komunikasi Umat Beragama di Wamena. Mapolda Papua, pada Selasa, 1 Maret.
“Padahal penolakan itu sepenuhnya salah. “Hanya ada kesalahpahaman,” katanya.
Menurut Paulus, selain surat, juga beredar beberapa pesan berantai yang tidak jelas pengirimnya.
“Tetapi umat beragama di Wamena tidak terprovokasi, malah terus membangun komunikasi, dan mereka semua menghadiri acara ini (Forum Komunikasi Umat Beragama) untuk mencari solusi,” ujarnya.
Bahkan, umat beragama di Wamena sepakat akan terus berkomunikasi jika ada masalah di kemudian hari. “
“Semua pihak sepakat bahwa perdamaian harus dijaga,” kata Paulus.
Pernyataan senada juga disampaikan Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo. Ia sependapat dengan Paulus bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berusaha memperkeruh suasana pasca beredarnya surat Persatuan Gereja-Gereja di Jayawijaya yang melarang renovasi masjid.
Indikasinya ada pihak lain yang mencoba mengobarkan suasana dengan tujuan mengganggu kerukunan umat beragama di Jayawijaya, kata John.
Dialog antara Muslim dan Kristen
Lanjut Paul, baik pihak gereja maupun pihak masjid kini sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan duduk bersama bupati setempat.
Bupati Jayawijaya akan menjawab semuanya terkait Surat Edaran Persekutuan Gereja pada Kamis, 3 Maret, kata Paulus.
John Wempi membenarkan pernyataan Paul.
“Ada 2 poin yang sudah kami jawab, dan jawaban tersebut tidak akan merugikan salah satu pihak, keputusan yang bisa diterima kedua belah pihak,” kata John.
Sekretaris Forum Komunikasi Umat Beragama Kabupaten Jayawijaya, Alex Mauri, dan menambahkan, semua pihak sepakat untuk terus menjaga kerukunan umat beragama di Papua.
“Setiap orang yang tergabung dalam FKUB sepakat untuk menjunjung tinggi toleransi beragama, sehingga akan terus ditegakkan oleh seluruh warga Jayawijaya,” kata Alex.
Kedepannya, Alex berharap, tidak ada lagi kesalahpahaman.
“Jangan ada salah paham lagi, kita semua harus mewujudkan Papua sebagai tanah damai,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Jayapura, Kahar Yelipele, pun menanggapi terbitnya surat tersebut.
Ia meminta semua pihak tidak mudah terprovokasi atau terprovokasi isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Mari kita jaga keharmonisan ini dengan selalu membangun komunikasi, kata Kahar.
John setuju dengan Kahar.
“Apakah kita ingin segera menghancurkan kerukunan yang sudah terjalin puluhan tahun? “Bersama itu indah,” kata John. —Rappler.com
BACA JUGA: