Adakah Titik Terang Masalah Finansial Rio Haryanto di Formula 1?
- keren989
- 0
Manajemen Rio Haryanto mengaku sudah berbicara dengan beberapa perusahaan dan akan memberikan pengumuman dalam waktu dekat.
JAKARTA, Indonesia – Batas waktu pebalap Rio Haryanto untuk memenuhi sisa dana sponsorship tim Manor Racing semakin dekat, yakni pada akhir Mei. Namun, manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett mengatakan, saat ini sedang dilakukan diskusi dengan beberapa perusahaan.
“Kami berharap ke depan hasilnya bisa diumumkan,” kata Hunnisett kepada Rappler yang ditemuinya di Mall Kota Kasablanka, Kamis malam, 7 April.
Namun, dia tidak menyebutkan perusahaan mana saja yang tengah melakukan pembicaraan dengan manajemen Rio. Lalu bagaimana dengan janji Kemenpar yang akan menyumbang sekitar Rp 5 miliar?
“Saya tidak tahu tentang itu. Anda harus menanyakan hal itu kepada mereka,” kata Hunnisett sambil tersenyum.
Sementara hanya PT Pertamina yang berkomitmen menjadi sponsor. Dalam kontraknya, mereka berkomitmen mengucurkan dana sebesar 5 juta euro atau setara Rp 74 miliar. Namun yang baru terealisasi adalah 2,25 juta euro atau Rp 33 miliar.
Vice President Corporate Communications PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya akan kembali memberikan dukungan finansial usai Rio melalui game ketiga di Grand Prix Shanghai, China pada 15-17 April.
“Setelah pertandingan ketiga, kami menunggu invoice dari tim Rio, baru membayar 30 persennya,” kata Wianda di Jakarta, Kamis malam, 7 April.
Berdasarkan kontrak, perusahaan pelat merah itu akan melunasi 5 juta euro dalam 4-5 kali angsuran.
“Yang pasti semuanya akan kami lunasi,” kata Wianda.
Ia juga menambahkan, PT Pertamina telah bersama Rio selama enam tahun dan tidak pernah mengalami kendala dalam melunasi kewajibannya. Wianada juga mengajak pengusaha dan perusahaan lain untuk menjadi sponsor Rio Haryanto.
“Ini momentum bagi pelaku usaha lain untuk mengambil keputusan, seharusnya pelaku usaha lain yang harga komoditasnya cukup stabil bisa berkontribusi,” ujarnya.
Tidak signifikan
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan, bukan berarti belum ada perusahaan yang mendekati pebalap asal Solo itu dan menawarkan diri menjadi sponsor. Berdasarkan informasi yang didapatnya dari Ibu Indah (Ibu Rio), jumlah yang mereka tawarkan tidak terlalu besar.
Sedangkan dengan nominal sponsor yang tidak signifikan, mereka ingin memasang logo pada mobil Rio. Menurut mereka, bukan apple to apple,” kata Gatot yang dihubungi Rappler melalui telepon, Jumat, 8 April.
Gatot juga menjelaskan, Kemenpora tidak bisa mengintervensi dana sponsor ini. Sebab itu merupakan wewenang manajemen Rio dan perusahaan.
“Kami hanya membantu memfasilitasi saja,” ujarnya.
Lantas apa jadinya jika Rio tidak mampu memenuhi sisa dana sponsorship sebesar 9,75 juta euro atau setara Rp 147 miliar? Gatot mengatakan, ia mungkin tidak bisa berkompetisi secara penuh dalam satu musim.
“Mungkin hanya imbang 10-11,” ucapnya.
Ambisi Rio
Manajer Rio, Piers Hunnisett mengatakan, pembalap berusia 23 tahun itu akan selalu berusaha menampilkan yang terbaik di setiap pertandingan. Ternyata, jika harus menelan pil pahit dengan mundur di lap ke-18 GP Melbourne, performanya membaik dengan finis di posisi ke-17 di GP Bahrain.
Namun pebalap timnya, Pascal Wehrlein, berhasil meraih performa lebih baik yakni finis di posisi ke-13. Lalu bagaimana tanggapan Rio mengenai hal ini?
“Tentu saja mengalahkan Pascal selalu menjadi target. “Di Bahrain, Rio kalah cepat karena kami melakukan kesalahan dalam pemilihan ban, tapi kami yakin dia akan mendapatkan posisi yang lebih baik,” kata Hunnisett.
Jelang GP Shanghai yang berlangsung 17 April mendatang, para pebalap Hunnisett akan menjalani persiapan yang sama seperti balapan sebelumnya.
“Akan ada latihan fisik setiap pagi dan sore, pertemuan dengan media dan sponsor,” ujarnya.
Rio juga punya keunggulan di GP Shanghai karena ia sudah mengetahui sirkuit tersebut saat masih mengikuti GP2. – Rappler.com
BACA JUGA: