
Akibat pesawat rusak tersebut, puluhan jemaah umrah Indonesia terdampar di Jeddah
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dari 102 jemaah umroh asal Pontianak, sisanya 66 jemaah kini akan kembali ke Indonesia pada 9 Januari 2017
JAKARTA, Indonesia – Jemaah umrah kembali menghadapi kendala saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Kali ini, 66 jamaah umrah asal Pontianak, Kalimantan Barat tidak bisa kembali ke Indonesia tepat waktu karena pesawat yang seharusnya mereka tumpangi, Maldivian Airlines, rusak di Bandara Internasional King Abdulaziz.
Awalnya, jemaah umrah asal Pontianak yang akan pulang pada 28 Desember 2016 berjumlah 102 orang. Namun hingga saat ini pesawat tersebut belum bisa digunakan.
Data dikutip dari situs web Kementerian Agama, mengatakan karena tak sabar lagi menunggu waktu pulang, sebagian jemaah memilih pulang lebih awal dengan biaya sendiri. Berikut rincian datanya:
- 3 Jamaah Umroh – 3 Januari 2017
- 5 Jamaah Umroh – 4 Januari 2017
- 14 Jamaah Umrah – 5 Januari 2017
- 14 Jamaah Umroh – 6 Januari 2017
Bagi rombongan yang kembali ke Indonesia hari ini akan menggunakan Air Asia. Lalu bagaimana nasib 66 jemaah umroh yang tersisa? Staf Teknis Haji dan Umrah KJRI Jeddah, Dumyati, mengatakan mereka kini berada di sebuah hotel dan didanai oleh Maldivian Airlines.
“Tapi saya baru mendapat informasi dari partai pemasok visa yaitu PT Minamas di Jakarta, mereka mendapat bantuan dari Kedutaan Besar Arab Saudi untuk membantu membeli tiket terlebih dahulu. Kemudian dibuat kesepakatan dengan pihak travel yaitu PT Mulia Wisata Abadi bahwa dana tiket akan dikembalikan setibanya di Indonesia,” kata Dumyati yang dihubungi Rappler pada Jumat malam, 6 Januari, melalui telepon.
Ke-66 jamaah tersebut mencetak tiket hari ini dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 9 Januari. Menurut cerita salah satu jemaah umrah, Dumyati mengatakan, 102 jemaah umrah meninggalkan Pontianak menuju Kuala Lumpur dengan menggunakan maskapai Air Asia.
“Selama di Kuala Lumpur, seharusnya mereka berangkat ke Saudi menggunakan Maldivian Airlines. Tidak ada dan satu-satunya yang tersedia adalah Flynas,” ujarnya.
Dumyati keberatan saat menunggu pulang ke tanah air, ada jemaah umrah yang diduga meninggal dunia. Ia menyebutkan jemaah bernama Syaidi Hasim itu memang sedang sakit.
“Penyakitnya awalnya tidak serius, tapi karena tidak ada waktu yang jelas untuk kembali ke Tanah Air, maka menjadi beban pikirannya. Sakitnya semakin parah dan harus dilarikan ke rumah sakit dan diisolasi,” ujarnya.
Beruntung, kondisinya kini sudah membaik dan ia akan kembali ke Indonesia pada 9 Januari.
Kementerian Agama akan memberikan sanksi
Kasubdit Pembinaan Umrah Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah Arfi Hakim mengatakan Kementerian Agama telah memanggil Penyelenggara Perjalanan Umrah (PPIU) dan penyedia visa untuk memberikan penjelasan. Ia pun mengimbau kedua belah pihak segera menyelesaikan permasalahan tersebut agar jemaah bisa dipulangkan ke Indonesia.
“Kami juga memastikan jemaah tetap mendapatkan haknya, terutama terkait akomodasi dan kepastian jadwal kepulangan,” kata Arfi.
Saat ini, lanjutnya, Kementerian Agama masih fokus pada proses kepulangan jemaah haji ke Indonesia.
“Untuk sanksinya nanti akan dibahas oleh tim berdasarkan data yang ada dan hasil klarifikasi,” ujarnya. – Rappler.com