• November 28, 2024

Aktivis lingkungan mempunyai 10 poin ‘agenda biru’ dalam pemilihan presiden

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Nelayan dan aktivis lingkungan tiba di Kota Dagupan dengan armada 30 perahu dan meminta calon presiden untuk memasukkan tuntutan sektor ini ke dalam agenda mereka.

MANILA, Filipina – Kelompok lingkungan hidup memberikan 10 poin agenda yang merangkum keprihatinan para nelayan pada hari Minggu, 24 April, hari leg terakhir debat PiliPinas Komisi Pemilihan Umum (Comelec).

Di sebuah kiriman Facebook oleh Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara Naderev Saño, para nelayan dan aktivis lingkungan terlihat tiba dengan armada kapal di Dagupan dengan membawa plakat yang menyerukan calon presiden untuk melindungi kepentingan nelayan skala kecil Filipina.

Kendaraan hias yang terdiri dari 30 perahu itu menempuh jarak 5 kilometer antara Pogaro-Dagupan hingga Sungai Talab-Dagupan. Kelompok tersebut mengatakan para nelayan ingin dimasukkan dalam agenda pencalonan presiden untuk mengatasi kemiskinan di masyarakat pesisir dan memburuknya kondisi daerah penangkapan ikan di seluruh negeri.

Agenda mereka mencakup tuntutan berikut:

  1. Melaksanakan program pemukiman bagi nelayan
  2. Menyelesaikan pembuatan pusat pendaratan ikan
  3. Untuk menyelesaikan demarkasi antar perairan kota
  4. Membentuk Departemen Perikanan dan Sumber Daya Perairan
  5. Untuk melaksanakan program yang akan menghidupkan kembali laut
  6. Untuk melindungi sumber daya air negara
  7. Memperkuat pengelolaan laut
  8. Untuk menciptakan mekanisme keterlacakan produk air
  9. Untuk memperkuat kemampuan masyarakat nelayan dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim
  10. Untuk mengembangkan cara penangkapan ikan yang berkelanjutan

Sektor perikanan mengalami lompatan pada masa pemerintahan Presiden Benigno Aquino III, dengan tNilai ekspor perikanan dari nelayan kecil semakin meningkat. Pada tahun 2013, nilai ekspor perikanan mereka dipatok sebesar $1,156 miliar. Angka ini naik dari angka tahun 2010 sebesar $634 juta.

Filipina juga mampu menghindari sanksi perdagangan dari Uni Eropa dengan cara mengamandemen Undang-Undang Perikanan yang telah berusia 16 tahun. Undang-undang baru ini berisi pedoman yang lebih ketat dan hukuman yang lebih tinggi bagi nelayan ilegal.

Namun bagi para nelayan masih banyak yang harus dilakukan.

Debat capres ketiga dan terakhir dimulai di Universitas Pangasinan di Kota Dagupan pada pukul 17.00. (TONTON: #PiliPinasDebatte2016 – Debat Capres ke-3)

Kelima kandidat telah mengonfirmasi kehadirannya. Mereka akan menjawab pertanyaan dari kelompok sektoral dan dari satu sama lain. – Rappler.com

Togel Hongkong