Aktor ‘Startup’, Anda punya teman baik di istana
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dan empat pesan Thomas lainnya saat berbicara di sesi terakhir di panggung utama Tech in Asia 2015 edisi Jakarta
JAKARTA, Indonesia – Menteri Perdagangan Thomas Lembong menghadiri sidang terakhir di panggung utama Tech in Asia Edisi Jakarta 2015 pada hari Rabu, 11 November. Sejumlah pesan disampaikannya kepada peserta konferensi yang merupakan pelaku dan peminat industri rintisan Ini.
Apa pun?
Menteri Perdagangan Indonesia Tom Lembong di Tech in Asia di Jakarta #tiajkt2015
Diposting oleh Maria Ressa pada hari Rabu, 11 November 2015
1. Jokowi adalah teman pelaku rintisan
Menurut Thomas, Presiden Joko Widodo merupakan sahabat pelaku rintisan dalam negeri, khususnya di bidang teknologi.
“Bagaimana aku menginginkanmu (pelanggar rintisan) Melihat pemerintahan saat ini berarti melihat bahwa Anda sekarang memiliki teman-teman baik di Istana,” kata menteri yang masuk dalam kabinet kerja bagian dalam itu. bergerak lagi Bulan Agustus lalu.
Sebab, menurut Thomas, Jokowi sadar akan perkembangan teknologi dan ingin mengoptimalkannya dalam menjalankan pemerintahan.
2. Pemerintah tidak mau mencampuri perkembangan ‘startup’ dengan regulasi
Bagi Thomas, pada prinsipnya apa yang dilakukan seseorang rintisan adalah untuk menantang pendirian bisnis yang sudah ada. Pemerintah tidak ingin membatasi upaya tersebut dengan banyak peraturan.
“Kami tidak ingin campur tangan, biarkan saja rintisan tumbuh dengan sendirinya” kata Thomas.
Ia mencontohkan bagaimana pertumbuhan terjadi di negara lain rintisan sering kali dimulai dari area “abu-abu” dimana peraturannya belum jelas. Dalam konteks Indonesia, kemunculan Go-Jek sangat tepat dijadikan studi kasus pemaparan Thomas.
3. Mendorong inovasi memerlukan toleransi
Thomas meyakini inovasi akan lahir dalam masyarakat yang toleran terhadap perbedaan. Sebab, inovator biasanya adalah orang-orang yang berbeda dengan orang kebanyakan.
“Inovator biasanya eksentrik, berbeda dan bisa juga minoritas,” kata Thomas.
4. Indonesia berniat bergabung dengan TPP, dan ingin menjadi pemain kelas satu dalam perekonomian dunia
Thomas mengungkapkan, niat Indonesia bergabung dalam Trans-Pacific Partnership yang disampaikan Jokowi beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Amerika Serikat, mewakili sikap Indonesia yang ingin menjadi pemain kelas satu dalam perekonomian dunia.
“Itu adalah pernyataan kepercayaan. “Kami ingin menjadi kelas satu, bukan kelas dua,” ujarnya.
Meski demikian, diakuinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum Indonesia bisa bergabung dalam TPP.
5. ‘Pemimpin Teknologi’ Indonesia tidak boleh kehilangan akar budayanya
Thomas mempunyai pandangan menarik mengenai sifat-sifat yang seharusnya dimiliki seseorang pemimpin teknis atau pemimpin di bidang teknologi dari Indonesia. Menurutnya, mereka harus berkelas dunia namun tetap memiliki karakter Indonesia yang ramah, terbuka, dan humoris.
“Ya, kami ingin sejahtera secara materi, tapi kami juga ingin tetap bersahabat, harmonis. “Kami adalah orang-orang yang terbuka dan memiliki selera humor yang baik,” kata Thomas.
Saat moderator bertanya apakah masyarakat Indonesia yang berkarakter seperti ini masih mampu menciptakan bisnis yang sukses dan mendunia di bidang teknologi, Thomas pasti mengamininya.
“Ya, aku yakin begitu,” katanya. — Rappler.com
BACA JUGA: