• June 6, 2025
Alasan Komisi I mencantumkan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI

Alasan Komisi I mencantumkan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Di hadapan anggota Komisi I, Hadi berjanji tidak akan membawa TNI ke ranah politik

JAKARTA, Indonesia – Jalan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI semakin terbuka. Sebab, ia dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatutan oleh anggota Komisi I Bidang Pembelaan dalam rapat yang digelar Rabu, 6 Desember di DPR.

“Setelah melakukan proses uji kelayakan dan kepatutan serta mendengarkan pendapat seluruh anggota fraksi di Komisi I DPR, Komisi I pada Rabu, 6 Desember memberikan persetujuan kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI,” kata Ketua. . Komisi I Abdul Haris Al Anshori saat membacakan hasil rapat yang digelar pagi ini di ruang rapat Komisi I.

Menurut anggota Komisi I, Hadi punya kapabilitas untuk menjadi pimpinan tertinggi TNI. Ia juga dinilai memenuhi persyaratan dan memiliki kemampuan untuk menjalankan tugasnya sebagai Panglima TNI.

Abdul mengatakan, anggota Komisi I melalui tiga tahapan sebelum akhirnya menyetujui usulan Hadi sebagai Panglima TNI, yaitu lampiran administrasi, penyampaian visi, misi dan pendalaman serta pengambilan keputusan dengan mengikuti pendapat berbagai fraksi untuk didengarkan.

Lantas apa yang disampaikan Hadi kepada anggota Komisi I agar memberikan restunya? Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin mengatakan Hadi berjanji akan melanjutkan program-program yang ada pada kepemimpinan sebelumnya, antara lain menangani masalah keamanan, perlindungan NKRI, masalah perbatasan, Papua, dan masalah kawasan seperti Laut Cina Selatan.

“Dengan demikian, kemampuan, kualitas kepemimpinan, integritas, dan kepatuhan terhadap persyaratan yang dipersyaratkan undang-undang, bahwa beliau masih berstatus prajurit aktif dan menjabat sebagai Kepala Staf, telah terpenuhi,” kata TB saat ditemui di Gedung DPR.

Ia mengaku tak ragu sedikit pun terhadap Hadi, meski ada komentar dari Fraksi Partai Gerindra mengenai prestasi pria 54 tahun itu.

“Saat itu (dalam rapat) tidak ada masalah, karena struktur dan persyaratan UU sudah terpenuhi. Jadi ya, sudah selesai,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi I Fraksi PAN Ahmad Hanafi Rais mengatakan Hadi berjanji akan mendorong kemampuan seluruh prajurit untuk mampu menguasai alutsista modern.

“Beliau mempunyai komitmen bahwa prajurit yang mengawaki alutsista modern akan diberi kesempatan belajar di negara yang memiliki pertahanan canggih. Misalnya, jika seorang prajurit menerbangkan jet tempur F16, maka ia akan disekolahkan di sana. “Kalau mereka membawa jet tempur Sukhoi, akan dikirim ke Rusia,” kata Hanafi.

Dengan begitu, TNI akan berinvestasi pada sumber daya manusia dan Indonesia bisa memiliki pelatih yang handal di bidang pertahanan.

“Sampai saat ini kami baru bisa mengundang pelatih dari luar untuk berlatih di sini atau berlatih di negara ketiga seperti Singapura,” ujarnya.

Hal lain yang juga digarisbawahi Hadi dan dipegang teguh anggota Komisi I adalah komitmennya untuk tetap netral memasuki tahun politik 2018 dan 2019. Di bawah kepemimpinan sebelumnya, Gatot Nurmantyo kerap dianggap beberapa pihak sengaja menyeret TNI ke dalam politik praktis.

Namun, sebelumnya dia menjamin netralitas TNI dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden. Mudah-mudahan bisa terkabul, karena harapan masyarakat terhadap Hadi sangat besar, kata politikus Fraksi Partai Gerindra itu.

Pada kesempatan yang sama, Komisi I juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI. Selanjutnya, anggota Komisi I akan menyampaikan hasil tes kebugarannya ke rapat paripurna.

Sedangkan untuk pelantikan di Istana Kepresidenan, anggota Komisi I menyampaikan sepenuhnya kepada pemerintah.

Reaksi positif terpilihnya Hadi datang dari berbagai pihak. Apalagi yang menduduki jabatan pimpinan puncak kali ini sudah berganti dari TNI Angkatan Darat menjadi TNI Angkatan Udara. Hal ini dinilai membantu stabilitas pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Surat penunjukan Hadi sebagai calon tunggal Panglima TNI itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno melalui surat ke DPR pada Senin, 4 Desember. Hadi akan menggantikan Gatot yang pensiun pada Maret 2018.

– Rappler.com

SGP hari Ini