• November 20, 2024
Alfred Riedl berjanji timnas akan didominasi pemain muda

Alfred Riedl berjanji timnas akan didominasi pemain muda

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pelatih baru timnas, Alfred Riedl, akan mengulangi cara yang membawa kesuksesan di final Piala AFF 2010.

JAKARTA, Indonesia – Jelang Piala AFF November mendatang, Alfred Riedl punya misi mengulang penampilan tahun 2010. Membawa timnas Indonesia tampil maksimal meski pada akhirnya kalah.

Memang merupakan tahun terakhir tim sepak bola senior Indonesia bisa meraih prestasi tertinggi di level Asia Tenggara. Setelah tahun itu, Indonesia gagal lolos ke babak sistem gugur Piala AFF, pada tahun 2012 dan 2014.

Pada tahun 2016, Merah Putih bertekad untuk berdiri. Tujuan mencapai final diusung oleh pelatih Austria. Alhasil, Riedl dan para asistennya membangun masa persiapan Timnas 2016, mereplikasi persiapan tahun 2010.

Untuk kuota pemain, di Piala AFF kali ini, Riedl akan berusaha tampil berbeda dari sebelumnya. Asisten pelatih Wolfgang Pikal menyatakan persiapan idealnya adalah 4-6 minggu sebelumnya peristiwa awal. Tim harus berkumpul di pusat pelatihan.

“Kalau melihat pengalaman, persiapan pra pemberangkatan hanya memakan waktu satu minggu untuk dikumpulkan pada tahun 2014. Kalau tahun 2010 ada lima minggu, hasilnya kita hampir menjadi juara,” ujarnya meyakinkan.

Ia juga mengatakan, pada tahun 2010 ada panggilan 12 nama baru dan mereka masih muda di tim. Alhasil, meski sempat dipertanyakan dan dikritik, ternyata Firman Utina dkk mampu menembus partai puncak saat itu.

“Kami mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelum berangkat ke AFF. “Kemudian ada 12 pemain baru di timnas dan hasilnya luar biasa, kami ingin sama seperti tahun 2010,”

Berkaca dari langkah tersebut, di tim AFF 2016 akan banyak sekali pemanggilan pemain muda. Tujuannya agar perpaduan pemain senior dan muda bisa membuahkan hasil positif dan warna baru.

Bahkan, pada tahun 2014 Riedl mencobanya. Namun percobaan tersebut gagal karena grup Garuda tampil buruk, tidak memiliki konsep permainan, dan mudah dipatahkan oleh strategi yang telah disiapkan lawan.

“Kalau AFF kali ini ada dua pilihan, mungkin 70-30 atau 80-20. “Jadi akan banyak pemain-pemain muda yang tidak didominasi oleh pemain-pemain tua,” jelas pelatih yang fasih berbahasa Indonesia itu.

Namun langkah pelatih Timnas memanggil pemain muda belum tentu mulus. Pasalnya, sebagian besar klub menolak. Mereka khawatir jumlah pemain timnas akan mempengaruhi performa klub.

Untuk itu, Pikal menyatakan, kemungkinan pihaknya hanya bisa memanggil maksimal tiga pemain per klub, untuk seleksi di TC. Artinya, kekuatan terbaik tidak akan didapat grup Garuda.

BACA JUGA:

Keluaran Hongkong