Alfred Riedl: Terima kasih, pendukung!
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Di laga kedua, timnas terancam tanpa Andik Vermansah
JAKARTA, Indonesia – Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 pada leg pertama Final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor pada Rabu, 14 Desember. Kemenangan di laga puncak merupakan hasil kerja keras para pemain.
Pelatih timnas Alfred Riedl menyebut laga melawan tim Gajah Putih sangat alot. “Terutama di babak pertama. Mereka punya kualitas. “Kami bagus,” kata Riedl pada konferensi pers pasca pertandingan.
Riedl tidak salah. Dari 2 gol yang dicetak Indonesia, keduanya tercipta di babak kedua. Sepanjang babak pertama, Boaz Solossa dan kawan-kawan tertinggal 0-1.
“Kami kalah di babak pertama. Kami tidak bisa menandai pemain mereka. “Ada beberapa ancaman yang tidak bisa kami prediksi,” kata pelatih asal Austria itu.
Namun, kemenangan ini harus dibayar mahal. Sayap Timnas Andik Vermansah kemungkinan tak bisa diboyong ke Bangkok. Dia mengalami cedera. Pada pertandingan tersebut, Andik tiba-tiba terjatuh. Ia mengeluh sakit pada kakinya. Faktanya, saat itu dia sedang tidak membawa bola. Dia juga tidak berbenturan dengan siapa pun.
“Dia tiba-tiba terluka. Hal ini biasa terjadi dalam sepak bola. Mungkin masalah otot. Malam ini tim medis langsung ke rumah sakit untuk dilakukan MRI, ujarnya
Riedl memuji seluruh pemainnya dalam pertandingan tersebut. Termasuk Zulham Zamrun yang mendapat kritik sepanjang pertandingan. Pemain Persib Bandung itu masuk menggantikan Andik. “Dia bermain sangat baik dan antusias. “Malam ini bukan tentang satu pemain,” katanya.
Riedl kini mulai fokus pada leg kedua. Dia tidak punya banyak waktu. Laga kedua penentuan gelar juara akan digelar Sabtu depan, 17 Desember.
Apakah Anda optimistis timnas akan meraih gelar juara AFF untuk pertama kalinya sepanjang sejarah? “Semuanya masih mungkin. “Pada leg kedua kami akan berusaha sebaik mungkin,” ujarnya.
Riedl menyadari bahwa bermain tandang menghadirkan tantangan yang lebih sulit bagi tim. Semangat tim tuan rumah berbeda. Begitu pula dukungan suporter lawan. Namun, ia memberi contoh terhadap Vietnam. Kemenangan 2-1 di Stadion Pakansari berhasil dipertahankan. Indonesia lolos ke putaran final Piala AFF 2016 setelah bermain imbang 2-2 dengan tim berjuluk itu Bintang Emas itu.
“Sepak bola itu bulat. “Kami bisa dan akan mengusahakannya,” katanya.
Meski demikian, Riedl menyayangkan tindakan fans yang bermain-main dengan sinar laser. Menurutnya, suporter tidak perlu mengganggu pemain lawan dengan menyorotkan sinar laser ke wajah lawannya.
“Seharusnya tidak perlu. Namun, kami harus berterima kasih kepada para penggemar yang berada di stadion dan di rumah. Mereka luar biasa. Seperti kata orang. Mereka pemain ke-12,” ujarnya.—Rappler.com
Baca juga: