• October 12, 2024
Amnesty International mendesak pemerintah PH untuk membebaskan De Lima

Amnesty International mendesak pemerintah PH untuk membebaskan De Lima

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Sungguh menyedihkan ketika pemerintah Filipina lebih tertarik untuk memenjarakan para kritikus dibandingkan mencegah polisi membunuh ribuan orang yang sebagian besar miskin,” kata direktur Amnesty International untuk Asia Tenggara dan Pasifik, James Gomez.

MANILA, Filipina – Amnesty International (AI) pada Jumat, 23 Februari, meminta pemerintah Filipina segera membatalkan semua tuntutan terhadap Senator Leila de Lima yang ditahan.

“Tuduhan terhadap Senator Leila de Lima adalah murni fiksi, karena dia dipilih dan dijadikan sasaran hanya karena keberaniannya menentang kebijakan Presiden Rodrigo Duterte yang mengerikan,” kata James Gomez, direktur KI untuk Asia Tenggara dan Pasifik.

“Kami menganggap dia sebagai tahanan hati nurani dan menyerukan pihak berwenang untuk segera membebaskannya tanpa syarat,” tambah Gomez.

De Lima ditangkap pada 24 Februari 2017 biaya narkoba diajukan terhadapnya oleh Departemen Kehakiman (DOJ). (MEMBACA: De Lima: Satu tahun hidup dan bertahan di penjara)

Salah satu pengkritik Duterte yang paling vokal, sang senator telah lama mengkritik catatan hak asasi manusia Presiden Rodrigo Duterte, khususnya mengenai perang kontroversialnya terhadap narkoba.

Sebagai ketua Komisi Hak Asasi Manusia pada tahun 2009, De Lima mempelopori penyelidikan atas pembunuhan yang diduga dilakukan oleh regu pembunuh Davao di bawah pemerintahan Walikota Duterte saat itu.

Menurut Gomez, langkah-langkah untuk membungkam para pengkritik dibandingkan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas tingginya jumlah kematian mencerminkan prioritas pemerintah.

“Sungguh menyedihkan ketika pemerintah Filipina lebih tertarik untuk memenjarakan para kritikus dibandingkan mencegah polisi membunuh ribuan orang yang sebagian besar adalah warga miskin,” katanya. “Ini jelas merupakan upaya untuk menghancurkan semangat seorang aktivis yang berani dan sempurna serta mengirimkan peringatan jelas kepada mereka yang berani menyoroti tindakan pembunuhan Duterte.”

Selain De Lima, Duterte telah mengancam orang lain yang menentang kebijakan pemerintah seperti kampanye anti-narkoba ilegal. Namun dia dan sekutunya menjuluki mereka sebagai “pengganggu stabilitas”.

“Menjadi semakin berbahaya di Filipina untuk menentang pemerintah Duterte, dan terutama kebijakan narkoba yang mematikan,” kata Gomez.

“Sudah saatnya komunitas internasional, termasuk PBB, memberikan tekanan yang lebih kuat terhadap pemerintah dan mendukung penyelidikan internasional terhadap Filipina,” tambahnya. – Rappler.com

Data SGP