• November 23, 2024
Andi Narogong mengaku memberikan uang sebesar 1,5 juta dolar AS kepada pejabat Kementerian Dalam Negeri

Andi Narogong mengaku memberikan uang sebesar 1,5 juta dolar AS kepada pejabat Kementerian Dalam Negeri

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Andi pun membantah pernah dekat dengan Ketua DPR Setya Novanto.

JAKARTA, Indonesia – Makelar proyek kasus korupsi KTP Elektronik, Andi Agustinus akhirnya dihadirkan ke Pengadilan Tipikor oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Senin, 29 Mei. Pengusaha peralatan listrik itu hadir sebagai saksi untuk terdakwa Irman dan Sugiharto.

Di hadapan Majelis Hakim, Andi menjelaskan awal mula dirinya terlibat dalam proyek yang menelan anggaran Rp 5,9 triliun itu. Perusahaannya, PT Cahaya Wijaya Kusuma, berniat mengikuti lelang proyek KTP Elektronik, namun sayangnya tidak berhasil.

“Ada sedikit kendala, yaitu saya terbentur administrasi,” kata Andi hari ini.

Dijelaskannya, yang dimaksud dengan persyaratan administratif adalah izin intelijen untuk keamanan pencetakan dan keterampilan dasar pencetakan.

“Tidak ada izin dari Badan Intelijen untuk pencetakan keamanan“Terus, saya juga tidak punya kemampuan dasar mencetak,” ujarnya.

Meski belum memiliki perusahaan percetakan, Andi tetap berniat bergabung dalam konsorsium tersebut. Akhirnya usaha Andi yang semula di bidang garmen kemudian merambah ke percetakan. Alasannya, kata Andi, sederhana saja, karena ingin mengembangkan usahanya.

Serahkan uangnya

Andi pun mengaku memberikan uang sebesar US$1,5 juta kepada terdakwa I, Irman, mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri. Andi menjelaskan, Kementerian Dalam Negeri meminta uang tersebut sebagai dana operasional.

Andi tidak menyerahkan uang secara langsung, melainkan diantar oleh adiknya, Vidi Gunawan. Sementara Kementerian Dalam Negeri diwakili Yoseph Sumartono.

“Hadiah pertama senilai 500.000 dollar AS diserahkan di Cibubur Junction. Lalu, 400.000 ribu dollar AS di Holland Bakery Kampung Melayu. “Sebanyak 400.000 dolar AS telah diserahkan di SPBU Kemang dan pada April 2011 sisanya telah diserahkan sebesar 200.000 dolar AS,” kata Andi dalam paparannya.

Dia menjelaskan, pemberian uang tersebut tetap dilakukan karena Andi yakin Irman bisa menentukan siapa yang akan menjadi pemenang lelang proyek KTP Elektronik tersebut. Oleh karena itu, Andi mengaku sadar akan risiko uang tersebut tidak dikembalikan.

“Saya menganggapnya sebagai sebuah risiko. Saya menyadari bahwa memberikan uang kepada Kementerian Dalam Negeri adalah tindakan yang salah dan saya menyesalinya. “Namun, harapan saya saat itu adalah bisa mendapatkan pekerjaan lain,” ujarnya.

Tidak tahu dekat

Saat ditanya hubungannya dengan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha yang tinggal di kawasan Bekasi itu mengaku tak terlalu dekat dengan Setya. Ia baru bertemu dua kali dengan Setya, yakni di sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan.

“Saya hanya membahas penjualan kaos dan bukan kasus KTP Elektronik,” ujarnya.

Ia juga membantah ada beberapa saksi yang biasa berkeliaran di sekitar Gedung DPR. Dia hanya menginjakkan kaki dua kali dan tidak mengunjungi kantor Setya. – Rapler.cpm

Togel Singapore Hari Ini