Anggota komplotan Ramlan Butar-Butar merampas dua tas milik korban Pulomas
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Polisi mengaku sudah mengetahui tempat persembunyian tersangka keempat
JAKARTA, Indonesia – Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi M. Iriawan mengatakan polisi masih mendalami motif pembunuhan 6 orang di rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Polisi saat ini masih meyakini keempat pelaku merampok rumah berlantai dua tersebut.
Buktinya, dua tas dikabarkan hilang dari rumah Dodi.
“Kami maklumi kedua tas tersebut berwarna hijau dan kuning,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan kepada media di kantor Mapolda Metro Jaya, Kamis, 29 Desember.
Namun Iriawan mengaku belum mengetahui apa isi kedua tas tersebut atau apakah memang ada perhiasan seperti yang banyak diberitakan. Menurut Iriawan, pihak polda sendiri mengumpulkan sejumlah barang bukti dari ketiga pelaku yang ditangkap, antara lain sejumlah uang ringgit Malaysia, baht Thailand, dan dolar. Selain itu, polisi juga menyita barang-barang lain seperti jam tangan Rolex dan telepon pintar.
Meski diduga barang tersebut hasil curian dari rumah korban, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono belum mau mengambil kesimpulan.
“Kita harus mendatangi keluarga korban terlebih dahulu untuk melihat barang apa saja yang hilang,” kata Argo.
Hingga saat ini korban dan keluarganya belum bisa diwawancarai karena masih trauma.
Alasan ditahan di kamar mandi
Hal lain yang diperoleh pelaku adalah alasan 11 orang disekap di kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Bahkan, di lantai dua terdapat kamar korban yang jauh lebih besar dan ber-AC. (BACA: TIMELINE: Tragedi Penawanan dan Pembunuhan di Pulomas)
Kapolda Metro Jaya M. Iriawan mengatakan, dari keterangan awal pelaku, alasannya karena kamar mandi yang biasa digunakan pembantu rumah tangga tersebut berdekatan dengan tempat mereka berdiri.
“Bisa juga kalau ke kamar di lantai paling atas, takut kabur kalau naik tangga. “Tapi, nanti akan saya pendalaman,” kata Iriawan kepada media.
Polisi juga terus mendalami alasan pelaku merusak pegangan pintu kamar mandi dan memilih rumah Dodi Triono sebagai sasaran perampokan.
“Kata tersangka Erwin (pemilihan rumah) dilakukan secara asal-asalan dan serampangan. Kami juga akan mengkaji apakah ada niat membunuh sejak awal. “Kami tidak akan percaya begitu saja dengan pernyataan mereka,” kata Iriawan.
Dia juga membantah ada korban yang dipenjara yang diperkosa terlebih dahulu. Pernyataan Iriawan itu berdasarkan hasil otopsi jenazah.
Tidak ada pemerkosaan, kata Iriawan.
Tim dokter forensik yang memeriksa jenazah 6 korban juga membenarkan bahwa mereka meninggal karena kekurangan oksigen dalam darah.
Iriawan mengaku pihaknya sudah menelusuri lokasi pelaku pembunuhan keempat, Yus Pane. Dia memberi waktu kepada anak buahnya untuk menangkapnya dalam 3 hari ke depan.
“Saya memberi waktu tiga hari untuk melakukannya merebut semua tersangka. “Itu terlalu banyak untuk seminggu,” katanya. – Rappler.com