Anies dan Djarot sepakat mengkritisi program bagi hasil yang dilakukan Agus-Sylvi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Berbagi uang dipandang tidak efektif dalam mengentaskan kemiskinan
JAKARTA, Indonesia – Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sementara (BLS) yang diusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni kembali mendapat kritik.
Sebelumnya, program pembagian uang ini mendapat perhatian dari calon wakil gubernur DKI Jakarta saat ini, Djarot Saiful Hidayat. Menurut Djarot, mengucurkan dana tunai tidak akan efektif dalam mengentaskan kemiskinan.
“Kami belum punya program dana tunai atau semacamnya karena menurut kami tidak efektif mengentaskan kemiskinan,” kata Djarot usai berbicara kepada masyarakat di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.
Pengalaman Djarot saat menjabat Wali Kota Blitar menunjukkan bantuan langsung tunai (DCA) yang diberikan pemerintah saat itu tidak efektif. Djarot menilai pemberian subsidi jauh lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan dibandingkan memberikan uang tunai.
Pemberian subsidi, Djarot mencontohkan, bisa berupa sekolah gratis dan transportasi yang layak dan murah sehingga pengeluaran masyarakat, terutama masyarakat kelas bawah, bisa ditekan.
Sempat dikritik Djarot, program pembagian uang duo Agus Yudhoyono-Slyviana Murni kini disorot calon wakil gubernur DKI, Anies Baswedan. Anies menilai janji pemberian Rp1 miliar untuk setiap RW hanya sebatas janji gimmick.
“Kalau ditanya programnya apa, bingung. Kalau butuh Rp 2 miliar ya Rp 2 miliar, kalau Rp 3 miliar ya bisa. Jumlah RT dalam satu RW berbeda-beda. Tidaklah adil untuk menggeneralisasi. Jangan berasumsi masyarakat Jakarta tidak punya data, kata Anies seperti dikutip mediaMinggu 27 November.
Anies menambahkan, angka Rp1 miliar yang dijanjikan pasangan Agus-Sylvi sebenarnya sudah ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. “Semuanya ada dalam APBD. Angka itu Rp 1 miliar sudah ada, lanjut Anies.
Kandidat yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera ini mengimbau warga Jakarta tidak tergiur dengan besaran yang dijanjikan calon gubernur tersebut karena sosoknya tidak nyata dan tidak disertai program kerja yang jelas.
Agus Yudhoyono berjanji memberikan uang tunai saat berkampanye di Gelanggang Pemuda Jakarta Utara (GRJU), Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara pada Minggu, 13 November. Saat itu, Agus berjanji akan melaksanakan program Bantuan Langsung Sementara (TLA).
Melalui program ini, Agus akan menyalurkan Rp 50 juta untuk setiap unit usaha. Total dana yang dibutuhkan untuk program ini mencapai Rp 1 triliun. “Kami mengalokasikan Rp1 triliun untuk dana bergulir tahap awal,” kata Agus.
Menurut Agus, pengalokasian dana BLS bukanlah pembagian uang. Sebab dengan Rp1 triliun bisa tercipta lebih dari 20 ribu unit usaha baru. “Tujuan kita jelas, yaitu mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya adalah.
Sementara itu, Sylviana Murni berjanji akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp5 juta per tahun kepada warga lanjut usia kurang mampu. Sylvi juga mengatakan akan menganggarkan Rp1 miliar per tahun untuk RT/RW.
“Kami menganggarkan Rp1 miliar per tahun untuk RW. Untuk apa? Jika tidak digunakan dari mengembalikannya. “Tapi kalau ada masjid yang kurang bagus, bisa dibangun dengan uang itu,” kata Sylvi. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com