• November 26, 2024

Anies memproyeksikan RAPBD DKI 2018 meningkat menjadi Rp 77,11 miliar

Pemprov DKI menjelaskan dana tersebut akan digunakan untuk 8 fokus programnya hingga tahun 2022

JAKARTA, Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan total rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2018 akan bertambah menjadi Rp 77,11 miliar. Jumlah tersebut meningkat 9,86 persen dibandingkan perkiraan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2017 yang mencapai Rp70,19 triliun.

Menurut Anies, kenaikan dana APBD tersebut salah satunya akan digunakan untuk merealisasikan delapan fokus program mereka hingga tahun 2022. Hal ini mencakup pembiayaan program cicilan 0 rupiah, program kewirausahaan OK-OCE, layanan transportasi terpadu OK-TRIP dan akses pendidikan melalui KJP Plus.

Sementara untuk pendapatan daerah pada 2018, Anies memproyeksikan DKI bisa meraih pendapatan hingga Rp66,62 triliun. Pun mengalami peningkatan sebesar 6,66 persen dibandingkan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2017 sebesar Rp62,46 miliar.

Lantas kenapa anggaran yang diajukan Anies-Sandi untuk 2018 naik drastis? Sandiaga Uno menjawab salah satunya digunakan untuk meningkatkan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

“Kami fokus pada pendidikan dengan meningkatkan anggaran di KJP Plus. Selanjutnya kami juga fokus pada (bidang) kesehatan yang ada bisnisnya yang konkrit dan kekinian pelayanan kesehatan universal. Jadi, 100 persen warga Jakarta akan terlindungi kesehatannya, kata Sandi di Balai Kota, siang tadi, saat dikonfirmasi kembali.

Angka tersebut sebenarnya sudah disetujui Badan Anggaran DPRD DKI. Namun mekanismenya dijalankan setelah pidato gubernur disampaikan. Prasetyo Eddi Marsudi, Ketua DPRD DKI, mengaku langsung merespons ucapan Anies.

Nanti kita tanggapi dari sudut pandang fraksi, ujarnya.

Gubernur dan DPRD satu pikiran

Pidato yang disampaikan di hadapan anggota DPRD molor dari agenda semula yang dijadwalkan pukul 10.00 WIB. Meski demikian, hal tersebut tidak mengurangi keharmonisan yang berhasil ditunjukkan Anies-Sandi dengan DPRD. Padahal, sebelumnya Prasetyo menolak menggelar rapat paripurna dan mendengarkan pidato pemimpin baru DKI terpilih itu.

Titik terang akhirnya didapat setelah Anies-Sandi menyambangi kediaman Prasetyo di kawasan Menteng pada 6 November lalu. Usai menghadiri acara bertajuk “Coffee Morning”, Prasetyo akhirnya mengumumkan Anies akan memberikan pidato pada 15 November mendatang.

“Bukan apa-apa, anggaran Rp76 miliar itu bukan anggaran kecil. Sebagai TIDAK “Itu risikonya bagi kita berdua,” kata Prasetyo hari itu.

Hal lain yang menunjukkan kedekatan kedua pihak adalah cara Anies mengawali pidatonya dengan melontarkan pantun.

“Bang Sandi menyusuri Sungai Angke. Bang Prasetyo bertemu temannya saat berbelanja di Pasar Santa. “Kami senang sekali berada di DPRD, bisa berpamitan dengan teman-teman semua,” kata Anies yang ditanggapi dengan tepuk tangan.

Dalam menyampaikan visi dan misinya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, keadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh warga Jakarta penting dalam pembangunan. Dikatakannya, di bawah kepemimpinannya mereka tidak hanya memikirkan pembangunan infrastruktur, namun juga mengajak masyarakat untuk menjadi motor penggerak utama pembangunan.

Mereka nantinya akan membantu menentukan arah pembangunan Jakarta ke depan, kata Anies.

Ia mengatakan, visi ibu kota pada tahun depan adalah Jakarta menjadi kota maju, berkelanjutan, dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua.

Di akhir pidato, giliran Wakil Ketua DPRD yang melontarkan pantun.

“Ondel-Ondel Budaya Betawi, Jakarta punya pemimpin baru. Gubernur dan DPRD satu pikiran, mudah-mudahan kita bisa mewujudkan Jakarta lebih maju lagi, ujarnya.

Tidak ada campur tangan timbal balik

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham “Lulung” Lunggana mengaku puas dengan pidato RAPBD yang disampaikan Anies-Sandi. Tanpa ribut-ribut, mereka bisa menyepakati RAPBD yang diajukan Pemprov DKI.

Mengapa demikian? Menurut Lulung, hal ini karena pemerintah saat ini merasa belum paling benar.

“Kami TIDAK Ada yang mengaku sebagian dari kita merasa benar, namun ketika laporan keuangan diperiksa oleh LTD (Badan Pemeriksa Keuangan), negara rugi banyak. “Belum selesai, mari kita bersama-sama menjaga (anggaran ini) agar benar-benar menyejahterakan rakyat,” kata pria yang pernah menjadi politikus PPP ini.

Hal lainnya, pemerintahan Anies-Sandi dinilai Lulung bersedia merangkul DPRD untuk mencari solusi permasalahan di Ibu Kota. Dia membantah DPRD menebar permusuhan terhadap gubernur dan wakil gubernur karena jadwal pidato mereka pada 16 Oktober.

Menurut Lulung, keterlambatan penyampaian pidatonya di rapat paripurna hanya karena kesalahan teknis. – Rappler.com

BACA JUGA:

Singapore Prize