• November 24, 2024
Anies-Sandi membantah membobol jalan satu arah di Puncak

Anies-Sandi membantah membobol jalan satu arah di Puncak

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Anies meminta maaf kepada warga jika kelompoknya turut andil dalam kemacetan di kawasan Puncak

JAKARTA, Indonesia – Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno membantah tak menaati peraturan lalu lintas dengan menerobos jalur satu arah di kawasan Puncak, Bogor pada Sabtu pagi, 21 Oktober. Bantahan disampaikan tim komunikasi kedua, Naufal Firman Yursak dalam keterangan tertulisnya tadi malam.

Naufal menjelaskan, rombongan Anies-Sandi mengikuti peraturan lalu lintas. Mereka berkoordinasi dengan polisi lalu lintas di wilayah Bogor.

Koordinasi itu dibuktikan dengan Dinas Perhubungan yang melayangkan surat ke polisi sebelum kegiatan Tea Walk di Gunung Mas. Surat bernomor 5150/.731-1 tanggal 10 Oktober 2017 itu dibuat Dinas Perhubungan dan ditandatangani Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah.

Surat itu ditujukan kepada Korlantas Mabes Polri dengan permintaan bantuan penyeberangan VVIP dan pengaturan lalu lintas.

Salinan surat ke Polres Bogor juga telah dikirim dan diterima pada 12 Oktober atas nama Nurdin, kata Naufal.

Dalam perjalanan ke Bogor, rombongan Anies digiring ke jalur alternatif dengan dikawal petugas dari Polres Bogor dan Dinas Perhubungan. Patwal Polres Bogor lah yang menentukan jalur perjalanan, termasuk melewati Jalan Raya Puncak sekitar tiga kilometer hingga jalur alternatif.

Rombongan, kata Naufal, kemudian turun melalui jalur alternatif dan tidak menggunakan jalur utama satu arah untuk menuju Kota Bogor. Jalur alternatif yang mereka tempuh adalah Tapos Ciawi.

Di sinilah terjadi miskomunikasi dari tim penjaga, ujarnya.

Ia mengklaim koordinasi terjalin baik antara panitia kegiatan Solidaritas dengan anggota Solidaritas Korpri Provinsi DKI Jakarta. Sementara terkait kemacetan yang terjadi di Puncak saat rombongan Anies-Sandi melewati kawasan tersebut, Naufal meminta maaf. Namun menurutnya, tanpa kehadiran rombongan Anies, kawasan Puncak bakal mangkrak di beberapa titik.

Penyelenggara rangkaian acara Korpri Provinsi DKI Jakarta meminta maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan di jalur Puncak maupun sebaliknya, ujarnya.

Dalam keterangannya, Naufal juga menjelaskan, tidak ada denda bagi mobil rombongan Anies saat dalam perjalanan dari kawasan Puncak menuju Bogor.

Keluhan rombongan kendaraan Anies menerobos satu jalur di Puncak disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama. Dia menjelaskan, rombongan Anies melawan arah sekitar pukul 10.00 WIB. Bahkan, dari arah Bogor hingga Puncak berlaku satu arah mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.

Namun sekitar pukul 10.00, rombongan mobil Anies sudah menuju Bogor dari Puncak. Alhasil, Hasby tak punya pilihan selain membantu memuluskan jalan rombongan kendaraan Gubernur DKI itu.

“Kami juga bingung, entah kenapa dia turun terus. Padahal saya sudah bilang dari awal asisten Pak Anies (ditelepon) Pak Didiet, tunggu satu arah dulu, kata Hasby. media Kemarin.

Ia juga mengatakan, kemacetan parah di kawasan Puncak diperparah dengan adanya kegiatan Tea Walk Korpri di Gunung Mas. Persoalannya, pegawai Pemprov memarkir kendaraannya di pinggir jalan. Sehingga kerumunan di Puncak tidak bisa dihindari.

“Proses satu arah (hari ini) juga terhambat karena ada acara penjualan Korpri (satu arah) yang biasa pada pukul 08:30 WIB, sekarang pukul 09:30 WIB. Pada puncaknya, hanya membutuhkan waktu satu jam untuk macet, membuatnya sangat bertenaga. Kepadatannya mencapai Simpang Susun Bogor. “Hanya masalah komunikasi saja, kami suruh mereka jangan memotong jalur lalu lintas, tapi mereka tetap menyusuri jalan,” ujarnya. – Rappler.com

demo slot pragmatic