• October 11, 2024

Apa kabar Victor Igbonefo? Pemain naturalisasi ini menjalani latihan berat di Thailand

Ketika liga sepak bola di Indonesia mengalami stagnasi, para pemain bisa menjajal kemampuannya di luar negeri. Masalahnya, siapkah mereka dengan beban mental dan standar tinggi di luar negeri?

JAKARTA, Indonesia — Senin dan Selasa, 1-2 Februari, adalah dua hari paling melelahkan dalam hidup Victor Igbonefo. Pemain timnas Nigeria yang dinaturalisasi itu harus rela menjalani latihan selama dua hari di Kamp Tentara Angkatan Laut Thailand.

Menjadi tentara Thailand? Ikuti tentu saja. Victor baru saja bergabung dengan klub milik Angkatan Laut Thailand yang berubah menjadi klub profesional, Navy FC. Di sana, pemain yang akrab disapa Shaga itu diberi kontrak satu musim.

Victor menyebut metode latihan di klub yang aktif di Thailand Premier League ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan klub profesional pada umumnya. Namun, di klub barunya, ada metode lain untuk membangun kohesi antar pemain dan memperkuat mentalitas tim.

Filosofi dan kesadaran “korps” sebagai anggota tim militer Thailand ditanamkan dalam setiap program pelatihannya.

“Itu sudah menjadi tradisi mereka, Bro. Pelatihannya bergaya militer, tapi bukan untuk menjadi anggota tentara,” kata Victor kepada Rappler.

Di hari pertama, tanda-tanda latihan fisik ekstra berat sudah terasa. Dia dan rekan satu timnya harus bangun pagi-pagi sekali, jam 4 pagi. Tim langsung berlatih fisik. Dengan mata ngantuk dan udara yang sangat dingin, para pemain langsung disuruh lari.

“Kalau lari keliling lapangan saja tidak apa-apa, tapi lari lima kilometer keliling kompleks kamp. Saya kaget, saya baru bangun tidur,” ujar mantan pemain Arema Cronus itu.

Selesai berlari, latihan kemudian memasuki sesi bonding ala militer. Pemain dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka ditantang untuk mengangkat beban dan melewati rintangan ala militer.

Namun, keamanan dan bobot total telah dipertimbangkan. Tujuannya, jangan sampai latihan itu melukai pemainnya.

Latihan kemudian dilanjutkan dengan berbagai rintangan, baik di darat maupun di kolam hingga larut malam. Secara total, sesi pelatihan di kamp militer memakan waktu 18 jam sehari. Beristirahatlah hanya tiga kali selama waktu makan.

Victor Igbonefo (ketiga dari kiri) bersama rekan-rekannya di Navy FC.  Mejeng dulu sebelum olahraga berat.  Foto: Victor Igbonefo

Yang paling diingat Victor adalah latihan mental. Latihan ini dilakukan pada tengah malam. Semua pemain tidur 1 jam lalu tiba-tiba terbangun.

“Kami diminta mengambil nomor Jersey Kami. Tapi mengambilnya tidak kemana-mana, tapi di pekuburan,” ujarnya.

Yang dibuat oleh Victor keadaan daruratSebelum mengasah mental para pemain, mereka terlebih dahulu diajak melihat proses penguburan jenazah. Mereka memastikan bahwa jenazah itu nyata, asli, dan baru saja dikuburkan. Sebagian besar jenazah merupakan korban kecelakaan.

Mereka mengatakan nomor itu baju kaos dan sebuah kertas diletakkan di atas kuburan. “Siapa yang tidak dihantui dan ditakuti? Itu kuburan! Dan kita harus berkeliling mencari nomornya baju kaos kami,” katanya.

Latihan tersebut sengaja dilakukan agar pemain menghilangkan rasa takutnya. Mereka bergantian memasuki kompleks makam lalu melakukan pencarian Jersey.

“Ini adalah pertama kalinya saya menerima pelatihan spiritual seperti ini. Anda tidak boleh takut,” katanya.

Di hari kedua, penggemar jus nanas langsung melaut. Semuanya dilakukan di laut. Namun, setiap pemain memakai jaket pelampung agar aman.

Menu pelatihan klub Liga Premier Thai Navy FC.  Foto: Victor Igbonefo

Latihannya adalah menyiapkan perahu. Mulai dari karet yang belum terisi udara, hingga mengembang. Mereka kemudian bersaing dengan kelompok pemain lain untuk mendayung hingga ke garis menyelesaikan.

“Yang tidak bisa saya lupakan, kita harus belajar mengemudikan perahu kapal diri Anda dengan tangan. Semua pemain diajari, itu pengalaman yang luar biasa,” ujarnya.

Sesi latihan, lanjut Victor, merupakan cara Navy FC menyatukan tim dan membangun kekompakan antar pemain.

Bersama kita bisa. Jadi kita akan berjuang bersama untuk meraih prestasi. Itu maksudnya,” ujarnya.

Lantas, adakah pemain Indonesia lainnya yang berani menghadapi tantangan berat tersebut?—Rappler.com

BACA JUGA:

SDy Hari Ini