• July 22, 2025
Apa saja rencana Menteri Basuki mudik pada 2018?

Apa saja rencana Menteri Basuki mudik pada 2018?

JAKARTA, Indonesia – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono terlihat santai. Tak hanya ikut bernyanyi, Menteri yang piawai bermain drum ini juga mendampingi rekannya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang ikut bernyanyi dalam acara halal bi halal di Gedung Menteri Perhubungan. rumah dinas, Kamis 6 Juli. Basuki menabuh genderang seperti seorang profesional.

“Saya lega, proses mudik 2017 berjalan lebih lancar. “Kita bisa melanjutkan penyelesaian jembatan atau penyeberangan jalur KA Kretek pada H-3 agar arus mudik lebih lancar,” kata Basuki kepada Rappler di sela-sela acara.

Simak wawancaranya dengan Menteri Basuki di bawah ini:

Basuki turun tangan dan mengawasi langsung pemasangan balok baja yang dibutuhkan untuk membangun jembatan rel tersebut.

“Pekerjaan baja di bengkel PT Wijaya Karya di Cileungsi. “Saya berkunjung bersama-sama,” kata Basuki.

H-9 menyelesaikan rangka baja, segera bawa ke Kretek dan dipasang. Praktisnya, PU PR hanya mempunyai jeda 2 jam ketika kereta terakhir berangkat pukul 3 pagi. lulus dan lagi jam 5 pagi. “Waktu jendela sangat terbatas,” ujarnya.

Basuki dan rekan-rekan kabinetnya mendapat perintah dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk memastikan kelancaran arus mudik 2017. Tahun lalu, proses mudik diwarnai dengan peristiwa mengerikan “Brexit” yang memakan korban jiwa. (: Evaluasi Mudik Lebaran 2016).

Basuki dan jajaran PU PR telah belajar dari Mudik 2016 dan percaya pada kelancaran transportasi ditentukan oleh tiga hal, yaitu ketersediaan prasarana dan sarana, peraturan dan rekayasa lalu lintas, dan perilaku pengguna angkutan yaitu pengemudi.

Aspek pertama, penyiapan prasarana dan sarana, menjadi tanggung jawab Basuki dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum.

Seminggu setelah kengerian Brexit tahun 2016, saya meminta kepada Kapolri Tito Karnavian untuk mengirimkan surat kepada kami tentang infrastruktur apa yang dibutuhkan Korlantas untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sepanjang jalur mudik, kata Basuki.

Peristiwa Brexit terjadi karena saat itu hanya ada satu gerbang tol di ujung tol Brebes. Sementara itu, ribuan kendaraan datang ke sana dan berkumpul. Akibatnya, kemacetan parah tidak bisa dihindari.

Tito, Kapolri, mengirimkan surat dua hari kemudian dan Basuki mulai membangun infrastruktur yang dibutuhkan polisi.

“Ada dua hal yang saya lakukan, pertama menambah infrastruktur di Tol Pantura atau Tol Trans Jawa bagian utara, kedua memperlancar arus lalu lintas dari Brebes hingga Purwokerto yang menjadi sumber kemacetan karena ada 5 perlintasan sebidang. Setiap harinya 90 KA melewati tiap perlintasan, saat musim mudik ada 97 KA. Tiap kereta memakan waktu 5 menit dikalikan 97 memakan waktu 485 menit atau sekitar 8 jam. Bayangkan kemacetannya,” ujarnya.

Setelah mendapat surat dari Tito, Basuki menggencarkan pengerjaan empat proyek jembatan layang yaitu Dermoleng, Klonengan, Kesambi dan Kretek. Agar proyek cepat selesai, pengerjaan dilakukan nonstop selama 24 jam.

Dengan selesainya flyover tersebut, Korlantas Polri bisa melakukan rekayasa lalu lintas melalui Brebes, Pejagan, Pemalang, Banyuputih.

“Untuk mudik bisa lewat Weleri, jadi kita tidak lewat kota Berebes, Pemalang, Tegal, Pekalongan. “Empat kota tersebut tidak dilalui pemudik, sangat memudahkan proses mudik,” ujarnya.

Tol Brebes – Batang juga dikebut, setidaknya bisa dilewati sebagai jalan darurat. Tol sepanjang 110 kilometer ini mempersingkat waktu tempuh Brebes ke Semarang yang biasanya sekitar enam jam, menjadi hanya sekitar tiga jam.

Mengutip data Korlantas Polri, Basuki mengatakan setidaknya 60% pemudik memilih menggunakan tol darurat. Kalau tidak dilarang, pasti ada 80% yang mau menempuh jalan yang masih berdebu ini.

“Kalau saya pulang kampung tahun 2018 nanti, sekitar 10 bulan lagi, saya targetkan tol darurat sudah bisa beroperasi penuh, seperti tol Bawen-Salatiga,” janji Basuki.

Masih ada catatan yang membuatnya kurang puas dengan persiapan mudik 2018, yakni kemacetan di jalur selatan, tepatnya di Nagrek.

“Kami sudah punya program, Insya Allah kami akan mulai membangun jalan alternatif dari Cikijing ke lingkaran Waduk Jatigede, Sumedang dan selanjutnya ke Bandung pada Agustus mendatang. Saat ini sedang dilakukan feasibility study untuk tol menuju Tasikmalaya, untuk jangka panjang, kata Basuki.

Sementara itu, maskapai non tol Cawang Kampung Melayu Bekasi ditargetkan bisa beroperasi sebelum akhir tahun 2017.

“Prinsip saya mudik 2018 harus lebih baik dari tahun ini. Oleh karena itu kami bekerja mulai dari akhir Mudik 2017, minggu-minggu ini juga. Kita harus mengejar target,” ujarnya.

Usai wawancara dengan Rappler, Basuki kembali duduk di bangku drummer.

“Ini takdir, menjadi lajang. Dimanapun, asal kamu mau, tidak ada yang melarangmu… Berbahagialah meski tak punya uang…ooooo.” Lirik lagu Koes Plus terucap dari mulut Menteri Basuki, Menteri Susi dan Menteri Budi Karya. Tinggalkan sejenak rasa penat karena mengurus pekerjaan besar dan bersiap untuk melanjutkan ke pekerjaan berikutnya. – Rappler.com

Hongkong Prize