• May 30, 2025
Apa yang diharapkan para pembaca novel ‘Saturday with Father’ dari film tersebut

Apa yang diharapkan para pembaca novel ‘Saturday with Father’ dari film tersebut

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Film ‘Saturday with Father’ bisa disaksikan mulai 5 Juli mendatang

JAKARTA, Indonesia – Novel penjualan terbaik oleh Adhitya Mulya, Sabtu bersama Ayah telah dirilis sebagai film layar lebar mulai hari ini, Selasa, 5 Juli.

Produksi film yang digarap Monty Tiwa ini menyusul kesuksesan bukunya Sabtu bersama Ayah. Dirilis pada 10 Juni 2014, novel ini memasuki cetakan ke-21 pada pertengahan Maret dan berhasil mencapai peringkat 4.29 dari 5 di situs Goodreads.com.

Setelah sebelumnya poster resmi diluncurkan pada 28 Februari, pengejek Film yang dirilis pada 23 Maret ini mendapat sambutan hangat dari para penggemar yang telah menantikan #SaturdayWithAyah menjadi Topik populer di Twitter pada 24 Maret.

Penulis buku dan penulis skenario film Sabtu bersama Ayah Adhitya Mulya mengatakan film ini akan menampilkan jalan cerita yang sedikit berbeda dari bukunya.

“Penonton dapat mengharapkan cerita yang sedikit berbeda (saya tidak bisa mengatakan apa) dan, menurut saya, dapat melihat eksekusinya mengarahkan yang terbaik dalam karir Monty Tiwa,” kata Adhitya kepada Rappler.

Selain disutradarai oleh Monty Tiwa, film ini akan diisi oleh aktor dan aktris berbakat, mulai dari Ira Wibowo, Abimana Aryasatya, Acha Septriasa, Arifin Putra, hingga wajah-wajah baru di layar lebar Indonesia seperti Deva Mahendra dan Sheila Dara Aisha.

Adhitya mengaku puas dengan film garapan Maxima Pictures tersebut.

Harapan pembaca

Saya membaca novel Sabtu bersama Ayah pada saat cetakan pertama tahun 2014. Selain itu saya selalu penasaran dengan karya Adhitya Mulya sejak bukunya Kisah wisatawan Pada tahun 2007 saya juga mulai tertarik dengan sinopsis di sampul belakang.

“Itu sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar menemukan cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi ayah dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang. Dan… tentang seorang ayah yang meninggalkan pesan dan berjanji akan selalu bersama mereka.”

Saya hanya butuh satu hari untuk menyelesaikan buku setebal 278 halaman itu. Kesan saya setelah membaca buku ini: mengharukan.

Bagi saya, saya bukan pembaca novel sastra seperti karya Pramoedya Ananta Toer atau novel fiksi ilmiah seperti serial. Supernovaoleh Dee Lestari, Sabtu bersama Ayah termasuk novel Indonesia favoritku sepanjang masa.

Alasan utamanya, karena semua orang menyukai kisah cinta. Semua orang suka membaca kisah cinta, dan kisah-kisah dalam novel ini menawarkannya dalam bentuk yang berbeda.

Selain kisah usaha Cakra mencari jodoh, juga menceritakan bagaimana menjaga cinta sepasang suami istri, serta kisah tentang cinta tanpa syarat orang tua kepada anak-anaknya. Dengan kata lain, lengkap.

Selain itu, saya merasa mendapat banyak hikmah setelah membaca novel ini, baik hikmah tentang diri sendiri maupun bagaimana menghargai orang lain, termasuk pasangan atau keluarga kita. Saya sangat berharap itu tidak hilang dalam film.

Saya sudah lama menantikan perilisan film ini. Pertama kali melihat opsi pengecoran, Sebagai pembaca, saya langsung merasa cocok. Saya sangat berharap karakter-karakter yang melekat di benak pembaca dapat tervisualisasikan dengan baik melalui adaptasi filmnya.

Setelah berbincang dengan Adhitya Mulya, ekspektasi saya terhadap film ini semakin besar. Ia mengaku puas dengan hasil akhirnya.

Akankah saya atau Anda yang sudah mengetahui kisah Satya dan Cakra sebelumnya akan puas? —Rappler.com

BACA JUGA:

Data SDY