• October 7, 2024
Apa yang kita ketahui tentang orang yang diyakini mengorganisir serangan di Jakarta

Apa yang kita ketahui tentang orang yang diyakini mengorganisir serangan di Jakarta

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

EKSKLUSIF: Rappler memperoleh salinan paspor ekstremis Indonesia Bahrun Naim yang diduga mengorganisir serangan Jakarta dari Suriah

JAKARTA, Indonesia – Serangan teroris yang melanda ibu kota Indonesia pada Kamis, 14 Januari diklaim dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) – yang pertama di Asia sejauh ini.

Pada hari yang sama, polisi Indonesia menunjuk Bahrun Naim sebagai orang yang mengorganisir serangan tersebut, seorang warga negara Indonesia yang dikatakan telah meninggalkan negara tersebut menuju Suriah dan masih bermarkas di sana, berperang bersama ISIS.

Namun siapa sebenarnya Bahrun Naim?

Rappler memperoleh paspor Naim, yang menyatakan bahwa ia lahir pada tanggal 6 September 1983. Pria berusia 32 tahun ini lahir di Pekalongan, Jawa Tengah.

Pada bulan November, Naim menulis blog yang memuji serangan Paris yang menewaskan 130 orang. Ia juga mendesak masyarakat Indonesia untuk mengikuti jejaknya, dan menyebut serangan tersebut “menginspirasi”.

Menurut Sekolah Studi Internasional S. RajaratnamNaim juga diduga “mendanai beberapa rencana bom yang gagal di Solo, Jawa Tengah, yang menargetkan kuil Buddha, gereja, dan kantor polisi selama peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia” pada Agustus 2015.

Pada bulan yang sama, ia juga memposting sebuah blog yang mendukung serangan tunggal “untuk melawan kepulauan Indonesia.”

Ia juga berkomunikasi dengan setidaknya salah satu dari mereka yang ditangkap pada bulan Desember setelah polisi menggagalkan rencana teror besar di Tahun Baru, serta dengan sel dan individu lain yang merencanakan serangan di Indonesia.

Naim diyakini sebagai anggota pendiri Katibah Nusantara, kelompok pejuang Asia Tenggara di Suriah. (MEMBACA: 4 hal yang perlu Anda ketahui tentang ISIS di Indonesia)

Kepala Polisi Tito Karnavian, yang juga mengepalai Densus 88 Badan Anti-Terorisme Indonesia, mengatakan dia yakin jaringan kriminal Naim berbasis di Raqqa, dan bahwa Naim termasuk di antara mereka yang bersaing untuk menjadi pemimpin ISIS di Asia Tenggara. Ia berharap dapat menyatukan semua kelompok yang terkait dengan ISIS di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina untuk mendapatkan kekuasaan di wilayah tersebut.

Naim ditangkap pada bulan November 2010 dan dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara karena kepemilikan amunisi ilegal, namun pengadilan mengatakan tidak ada cukup bukti untuk tuduhan terorisme.

Dia dibebaskan pada bulan Juni 2012 dan melakukan serangan terakhir di Jakarta sekitar 3 setengah tahun kemudian. – Rappler.com

Sidney hari ini