Art Stage Jakarta, pameran seni internasional pertama di ibu kota
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Foto dari Art Stage Jakarta yang pertama kali diadakan di Indonesia. Ada pameran khusus kolektor, termasuk 17 karya Affandi.
JAKARTA, Indonesia – Direktur Art Stage Singapore Lorenzo Rudolf bermimpi menggelar pameran seni berkelas internasional di Jakarta. Mimpi tersebut akhirnya menjadi kenyataan pada hari Jumat, 5 Agustus, saat Art Stage Jakarta resmi dibuka.
Bertempat di Sheraton Grand Gandaria City, Jakarta Selatan, ratusan karya seni seniman lokal dan internasional akan dipamerkan di area seluas 3.000 meter persegi.
“Saya punya alasan rasional dan emosional untuk menciptakan Art Stage Jakarta,” kata Rudolf saat membuka acara, Jumat pekan lalu.
Ia dikenalkan dengan dunia seni rupa Indonesia oleh Deddy Kusuma yang menjadi rekannya dalam penyelenggaraan Art Stage Jakarta. Rudolf menilai seniman Tanah Air punya keunikan, begitu pula para kolektor rajin dalam koleksi karya.
Saat itu, ia menyarankan kepada Deddy untuk membuat sebuah pameran yang bisa menjadi ruang pertemuan para kolektor dan seniman, sekaligus menunjukkan keunggulan seni rupa Indonesia.
“Saat diadakan pameran di Shanghai pada tahun 2007, respon terhadap karya-karya Indonesia sangat baik,” kata Rudolf. Bahkan ketika ia mendatangkan sejumlah kolektor asing ke Indonesia pada tahun 2011, minat mereka cukup besar.
Akhirnya pada tahun 2016 mimpi tersebut menjadi kenyataan. Sejumlah kolektor rela meminjamkan karyanya untuk dipamerkan dalam pameran khusus Untuk membuatnya lebih sederhana disusun oleh Enin Supriyanto. Pameran khusus ini menampilkan 14 karya dari 6 kolektor.
Sementara itu, ada juga pameran khusus lukisan karya Affandi bertajuk Wajah manusia.
Terutama Rudolf yang memilih 17 karya dipinjam dari koleksi pribadi Caecil Papoadimirtiou, Alex Tedja, Deddy Kusuma dan Rudy Akily.
Menurutnya, koleksi ini menyampaikan rasa empati terhadap sesama manusia yang menjadi ciri khas Affandi.
“Lukisan ini dibuatnya dengan jari tangan, bukan kuas, dan catnya juga langsung tabungkata Rudolph.
Pameran ini juga disponsori oleh rumah lelang Sotheby.
Selain itu, masih ada ratusan karya seni lainnya yang dibawa oleh galeri internasional dan lokal. Total ada 49 galeri yang berpartisipasi, 16 di antaranya berasal dari Indonesia.
Tidak hanya lukisan, ada juga instalasi patung, kerajinan tangan dan lain-lain. —Rappler.com