• November 23, 2024
Australia memperingatkan kemungkinan terorisme di Indonesia

Australia memperingatkan kemungkinan terorisme di Indonesia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pemerintah menegaskan Indonesia saat ini aman. Peringatan Australia hanya dianggap sebagai masukan

JAKARTA, Indonesia – Pada Kamis, 25 Februari, pemerintah Australia mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan terorisme yang bisa terjadi di Indonesia.

Peringatan hal ini dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dalam peringatan perjalanan yang diperbarui.

“Indikasi terbarunya adalah teroris mungkin sedang mempersiapkan serangan di Indonesia dalam waktu dekat,” tulis DFAT dalam travel warning yang dikeluarkan hari ini.

Mereka menyarankan warga Australia untuk berhati-hati saat mengunjungi berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, Bali, dan Lombok, karena tingginya ancaman serangan kelompok teroris.

DFAT tidak menaikkan tingkat kewaspadaan saat Anda bepergian. Saat ini Pemerintah Negeri Kanguru masih mempertahankan status “waspada tinggi”, namun mereka mengakui bahwa DFAT terus menerima informasi mengenai indikasi kemungkinan serangan teroris di Indonesia.

Meski diakui serangan semacam itu bisa terjadi di mana saja.

Pemerintah Australia memperingatkan wisatawan dari negara tersebut untuk berhati-hati saat berada di kawasan dengan tingkat keamanan rendah. Berdasarkan informasi yang mereka peroleh dari serangan teroris sebelumnya, beberapa sasaran pelaku adalah tempat hiburan malam, bar, kafe, restoran, hotel internasional, bandara, dan tempat ibadah.

“Pemerintah Indonesia baru-baru ini meningkatkan tingkat keamanan di seluruh Indonesia, menekankan bahwa masih tinggi ancaman potensi serangan teroris,” tulis DFAT.

Sebelumnya, peringatan serupa juga dikeluarkan DFAT bagi warga negara Australia yang hendak berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam peringatan yang dikeluarkan pada Minggu, 21 Februari, DFAT menyebutkan serangan teroris di Kuala Lumpur dapat menyasar tempat-tempat yang dikunjungi asing atau berbagai bangunan milik negara Barat.

Indonesia aman

Meski demikian, Sekretaris Kabinet RI Pramono Anung mengatakan kondisi Indonesia saat ini aman. Meski begitu, Pramono memandang teguran pemerintah Negeri Kanguru itu sebagai masukan.

“Pemerintah mampu mengendalikan seluruh pengamanan dan itu terbukti dengan kejadian bom Thamrin kemarin yang hanya membutuhkan waktu 3 jam penyelesaiannya,” kata Pramono. yang ditemui di Istana Negara, Kamis.

“Pemerintah khususnya kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berhasil membongkar jaringan yang ada,” ujarnya.

Pramono mengatakan, pemerintah saat ini terus meningkatkan kewaspadaan agar aksi teroris tidak terjadi. Hal itu dibuktikan dengan ditangkapnya beberapa pelaku untuk membasmi sel-sel teroris, termasuk sel-sel kecil.

Pemerintah juga melakukan pencegahan terorisme dengan merevisi undang-undang terorisme dan melanjutkan program deradikalisasi, kata politikus PDI-Perjuangan itu.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan perubahan narasi travel warning yang dikeluarkan Australia tidak mengubah tingkat kewaspadaan.

“Australia hanya mengatakan ada indikasi teroris sedang mempersiapkan sesuatu. “Otoritas keamanan kedua negara selalu berkoordinasi secara hati-hati dan segala informasi dari Australia disampaikan ke Indonesia, baik kepada kepolisian maupun intelijen,” kata diplomat yang bertugas di Jenewa dan New York itu melalui pesan singkat. —Rappler.com

BACA JUGA: