• September 11, 2025
Bacaan indah ayat-ayat Al-Qur’an untuk orang buta

Bacaan indah ayat-ayat Al-Qur’an untuk orang buta

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dengan adanya Al-Quran braille, penyandang tuna netra dapat ikut serta dalam pembacaan Al-Quran seperti orang pada umumnya.

MAKASSAR, Indonesia – Suara ayat suci Alquran terdengar samar-samar dari musala yang tidak dilengkapi papan nama. Saat Rappler memasuki teras musala, lantunan ayat suci Alquran semakin terdengar jelas.

Disana terlihat seorang pria yang mengenakan baju berwarna merah coco. Pria yang akrab disapa Herman itu dengan apik melantunkan bait demi bait ayat-ayat pedoman umat Islam.

Namun Herman membaca ayat-ayat yang bukan dari Alquran biasa. Tapi dalam huruf braille. Butuh waktu yang cukup lama baginya untuk membaca halaman demi halaman ayat Al-Qur’an. Sebab dalam Al-Quran hanya bisa dibaca dengan menyentuh ujung jari saja.

“Saya juga tidak belajar membaca Alquran dengan cepat. Tapi kami senang bisa mengaji dengan bantuan Alquran Braille ini,” kata Herman saat ditemui Rappler, Jumat, 10 Juni.

Musholla milik Yayasan Pembinaan Anak Disabilitas (YPAC) yang bersebelahan dengan Persatuan Tuna Netra Republik Indonesia (Pertuni) Sulawesi Selatan, di Jalan Arief Rahman Hakim, Desa Wala-Walayaya, Makasar. Selain Herman, Rappler juga bertemu dengan Riska dan Kashmir yang sedang mengaji di musala yang sama.

Kashmir mengatakan, setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda untuk belajar braille. Ada yang cerdas dan langsung memperhatikan ketika diajari, namun ada juga yang bermasalah.

“Sebenarnya, beberapa hal memerlukan waktu berbulan-bulan,” kata Kashmir.

Alquran braille di musala sudah cukup tua. Bahkan, ada pula yang sudah berusia puluhan tahun dan terlihat lusuh, meski masih bisa terbaca.

Setiap bulan Ramadhan, musala ini terlihat banyak dikunjungi oleh penyandang tunanetra. Mereka mengaku beruntung karena tersedia Alquran braille.

“Meski tidak bisa melihat, berkat Alquran braille kami bisa mengaji seperti orang biasa. Bahkan, seseorang bisa menghafal Al-Quran,” ujarnya.

Bantuan donor

Menurut salah satu jamaah, Riska, sebagian besar koleksi Alquran braille yang ada di musala merupakan bantuan. Beberapa Alquran antara lain diberikan pada tahun 1995 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama.

Pada tahun 2015, musala juga mendapat donasi berupa 10 paket Al-Quran dari Yayasan Penantun Wyata Guna Bandung.

Harga satu set Alquran braille juga tidak murah. Satu setnya bisa berharga Rp 1,6 juta hingga Rp 1,8 juta.

“Setiap set berisi 30 buku atau 30 juz. “Masing-masing beratnya hampir 25 kilogram,” kata Riska.

Dijelaskannya, pihak musala merawat koleksi Alquran braille dengan baik. Al-Quran tertata rapi di rak dan dibersihkan secara rutin oleh pengurus musala.

Bagi Riska, bulan Ramadhan menjadi berkah karena banyak penyandang disabilitas yang datang ke musala untuk belajar mengaji hingga waktu berbuka tiba.

“Kami sangat senang bisa mendengar suara lantunan ayat suci Alquran yang saling berbalas. “Walaupun kami difabel, kami bisa ikut mengaji dengan Alquran braille,” ujarnya sambil tersenyum. – Rappler.com

Keluaran HK Hari Ini