• September 27, 2024
Barcelona vs AS Roma: The Wolves terancam

Barcelona vs AS Roma: The Wolves terancam

Ini bukan waktu yang tepat bagi AS Roma untuk bermain melawan Barcelona. Mereka baru saja mengalahkan Real Madrid 4-0

JAKARTA, Indonesia – Tanpa peran penuh sang megabintang Lionel Messi, Barcelona mampu melumat Real Madrid dengan skor 4-0, Minggu 22 November.

Apa jadinya Blaugrana—julukan Barcelona—jika Messi sudah fit menghadapi tantangan tim tamu asal Italia, AS Roma, Rabu, 25 November, dini hari nanti di leg kedua Liga Champions?

Tentu saja AS Roma dalam bahaya. Sebab, kondisi Messi 100 persen. Hanya kebijaksanaan pelatih (pelatih) Luis Enrique yang bisa menghentikannya dari mengabdi pada klub julukan itu Serigala (serigala) ada di Camp Nou.

Sayangnya, Roma sangat membutuhkan kemenangan untuk lolos ke delapan besar Liga Champions. Sejatinya mereka kini duduk di posisi kedua klasemen Grup E dengan raihan 5 poin. Namun tim peringkat ketiga Bayern Leverkusen menghantui ibu kota Italia dengan selisih satu poin.

Lawan klub Jerman itu tergolong mudah, yakni tim terbawah asal Belarusia BATE Borisov. Tidak diragukan lagi, Roma harus menang untuk mengamankan peluang mereka.

“Saya tahu posisi mereka sangat sulit. Nasib mereka akan ditentukan pada pertandingan lain. Itu sebabnya mereka harus menang,” kata Enrique seperti dikutip ESPN.

Di dalam Hari pertandingan kelima Liga Champions ini, Barcelona hampir tim penuh. Satu-satunya yang absen adalah bek Javier Mascherano dan Rafinha. Mascherano masih cedera.

Namun, Enrique tetap tenang. Sebab, Jeremy Mathieu bisa menggantikan door stopper asal Argentina. Apalagi duetnya dengan Gerard Pique solid menjaga pertahanan Barca hingga mencetak gol lembar bersih Dari klasik.

Enrique juga bisa langsung memainkan trio penyerang paling menakutkan di dunia: Messi-Neymar-Luis Suarez (MSN). Apalagi, mantan pelatih Roma itu menyebut performa mereka… klasik Tetap tidak ada.

“Kami bisa berkembang lebih baik lagi. Terutama dalam serangan balik, tendangan sudut, dan tekanan kepada lawan,” dia berkata.

Jika keunggulan Barca atas Real masih nihil, apakah masih ada harapan bagi AS Roma?

AS Roma tak sekadar ingin bertahan

Satu-satunya cara agar Roma tidak bermain konyol, yakni dengan secara naif menantang Barca bermain sepak bola menyerang. Rupanya Real merasakan dampaknya.

Roma bisa berkaca dari dua kekalahan Barca di divisi Primera, yakni melawan Sevilla (1-2) dan Celta Vigo (1-4). Dalam dua laga tersebut, kedua tim memainkan formasi berbeda saat menyerang dan bertahan.

Saat bertahan, mereka menggunakan dua gelandang bertahan untuk mematikan lini tengah Barcelona. Pelatih Roma asuhan Rudi Garcia bisa bermain 4-2-3-1 dengan trio gelandang yang turun lebih dalam. Tujuannya adalah untuk melindungi diri dari pemain lini tengah Barca yang menjadi kunci kekuatan mereka.

Selain itu, dengan sayap turun, kecepatan Neymar di kiri dan Messi di kanan bisa sedikit dihambat oleh Alessandro Florenzi dan Juan Iturbe. Duo sayap yang bisa saling menjaga kekuatan sayap Barca beserta barisan beknya.

Upaya menekannya bukan hal yang mustahil. Pasalnya pada laga pertama melawan Barca di Olympico pada 17 September, barisan pertahanan Roma yang beranggotakan Antonio Rudiger, Konstantinos Manolas, dan Lucas Digne berhasil membendung Messi.

Oleh karena itu, striker Edin Dzeko akan sendirian di depan. Tugasnya hanya berlari cepat saat melakukan serangan balik dan menembak dengan akurat meski peluangnya sedikit.

Karakter Dzeko yang bukan striker cepat dan pembawa bola bisa membuat Roma semakin sulit meraih kemenangan. Namun, setidaknya ini yang bisa dilakukan Roma ketimbang mengulangi bencana yang dialami Real.

Garcia sendiri mengaku akan sangat sulit melawan Barca. Dia membutuhkan pemain dengan kemampuan untuk beralih antara bertahan dan menyerang dengan cepat.

“Saya butuh pemain yang bisa beralih (dari bertahan ke menyerang) dalam satu gerakan,” ujarnya seperti dikutip. Sepak Bola Italia.

Pelatih berpaspor Prancis itu berharap wakil kapten Daniele De Rossi bisa tampil. De Rossi akan memimpin rekan-rekannya dalam melakukan transisi cepat ini.

“Tetapi saya tidak akan mengorbankan dia jika kondisinya tidak terlalu baik. Yang jelas dia mulai berlatih, kata Garcia.

Garcia pun enggan memerintahkan timnya bermain bertahan alias “parkir bus”. “Kalau kita bertahan terus, kita malah kalah,” ucapnya

Rappler.com

BACA JUGA:

SDy Hari Ini