• November 24, 2024

Barcelona vs Atletico Madrid: Pertarungan terakhir Diego Simeone

JAKARTA, Indonesia – Dengan performa Real Madrid yang goyah pasca disingkirkan Rafael Benitez, perebutan gelar juara Divisi Primera praktis menjadi pertarungan dua kuda: Atletico Madrid melawan Barcelona.

Dua tim kini memiliki koleksi poin yang sama. Sejak hari kerja (minggu) ke-12, kedua tim kini saling menempel. Mereka bergantian memimpin klasemen di kasta teratas La Liga.

Itu sebabnya pertarungan kedua tim pada Sabtu 30 Januari pukul 22.00 WIB di kandang Barcelona, ​​Camp Nou, tak ubahnya final Divisi Primera. Siapa pun yang memenangkannya akan menjadi juara.

Memutuskan gelar juara dengan 16 pertandingan tersisa memang bisa menjadi sebuah “kesalahan nyata”. Dengan begitu banyak tindakan yang tersisa, apa pun bisa terjadi. Namun, penonton setia Divisi Primera yang akrab dengan “duopoli” Real Madrid dan Barca—sebutan Barcelona—di sepak bola Spanyol tentu tidak akan terkejut.

Setiap musim kompetisi antarklub di Spanyol hanya menjadi urusan “pribadi” antara Real dan Barca. Tim lain baru saja memungut remah-remah yang ditinggalkan kedua tim. Atau, jika posisi satu dan dua sudah menjadi plotnya, tim lain bersaing untuk masuk zona Liga Champions atau Liga Europa.

Jika beruntung, mereka bisa memperebutkan gelar kedua setelah Divisi Primera, Copa del Rey.

Nah, Atletico mulai menjadi “orang ketiga” di antara mereka sejak kedatangan mereka pelatih (pelatih) Diego Simeone pada tahun 2011. Nama panggilan klub Merah Putih Hal itu tak hanya mengganggu rivalitas kedua tim. Namun juga menjadi favorit untuk menang.

Pada musim 2013-2014, mereka bahkan meraihnya untuk pertama kalinya setelah 18 tahun.

Menariknya, Atleti—sebutan Atletico—tidak berlebihan di bursa transfer. Seperti yang dilakukan Manchester City atau Chelsea di Liga Inggris. Saat Simeone datang ke Vicente Calderon, markas Atleti, pihak klub baru saja menjual dua talenta terbaiknya. Sergio Aguero ke City dan David De Gea ke rival sekota Manchester United.

Dan mereka tidak pernah berhenti menjual pemain terbaiknya sejak saat itu. Diego Costa dijual ke Chelsea, Arda Turan ke Barca, Miranda ke Inter Milan, dan Radamel Falcao ke Monaco (kini di Chelsea).

Tapi, Simeone selalu bisa melahirkan bintang baru. Setelah kehilangan Falcao dan Costa, kini beralih ke bomber Prancis Antoine Griezmann.

Padahal, dari segi kekuatan finansial, Atleti jelas tak setingkat Barca dan Real. Menurut rilis yang dikeluarkan lembaga audit internasional Deloitte pada 2011, keuntungan Atleti hanya sebesar USD 153 juta. Bandingkan dengan Barca yang mencapai USD 488 juta dan Real USD 537 juta.

Begitu pula pada nilai pendapatan klub. Atleti, menurut Deolitte, hanya memperoleh USD 203 juta pada musim 2013-2014. Barca dan Real bahkan tiga kali lebih besar. Blaugrana Sementara itu mengantongi USD 611 juta Orang kulit putih Rp 629 juta.

Itu sebabnya hal itu dilakukan pelatih Kebangsaan Argentina sangat fenomenal. Mengukuhkan bakat terhebat Simeone setelah berkarier di lapangan hijau. “Dia dilahirkan untuk menjadi pelatih,” kata mantan bek Argentina itu Parfum Roberto.

Berakhirnya era Diego Simeone

Setelah apa yang dihadirkannya kepada Atleti, banyak yang menilai Simeone akan hengkang. Lima musim merupakan waktu yang cukup lama bagi seorang manajer di era sepakbola modern untuk menangani klub yang sama.

Dan bukan hanya soal lamanya masa pembinaan, tapi juga soal kesuksesan. Lima trofi dipersembahkan Simeone, mulai dari gelar Liga Europa 2011-2012, Piala Super Eropa 2012, juara Divisi Primera 2013-2014, Copa del Rey 2012-2013, hingga Piala Super Eropa 2014.

Apalagi, Simeone menerima tawaran melatih Atleti pada 2011 karena ikatan emosionalnya dengan klub. Pada akhirnya, pelatih berusia 45 tahun itu harus realistis. Sudah saatnya dia merefleksikan pencapaiannya sendiri.

“Terus berjuang melawan klub-klub besar dengan modal kecil pasti sangat melelahkan bagi Simeone. Dia tidak bisa terus-terusan melakukan ini,” kata dia kolumnis Wali Jonathan Wilson.

Lantas kemana perginya julukan pelatih? Cholo itu akankah itu pergi Belum ada kepastian. Yang jelas Chelsea termasuk salah satu yang tertarik untuk merekrutnya. Manchester United juga bisa menjadi pilihan bagi mantan pemain Inter Milan dan Lazio itu. Pasalnya manajemen Setan Merah belum bulat memilih Jose Mourinho, mantan manajer Chelsea.

Lagipula, Simeone jelas punya sikap yang lebih tenang dan “alami” dibandingkan Mourinho yang kerap adu mulut dengan siapapun yang dianggapnya sebagai musuh. Sesuatu yang selalu menjadi masalah bagi United.

Misi Barca untuk merobohkan tembok Atletico

Bagaimana peluang Atleti saat bertandang ke Camp Nou?

Trio MSN Barca (Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar) kini menjadi geng penyerang paling berbahaya di dunia. Di Divisi Primera saja, ketiganya mencetak 45 gol dan mencetak 19 gol membantu.

Namun mereka akan menghadapi tembok besar Atleti. Sebab salah satu spesialisasi Gabi dan kawan-kawan adalah pertahanan. Ke hari kerja Tanggal 21 mereka hanya kebobolan 8 gol. Rekor kegigihan pertahanan Atleti bahkan menjadi yang terbaik di Eropa.

Tidak ada klub di Eropa yang kebobolannya serendah Atleti. Bayern Munich yang dominan di Bundesliga kebobolan 10 gol.

Karena itu, pelatih Barca asuhan Luis Enrique harus menyiapkan strategi khusus untuk membongkar pertahanan lawan. Kabar baiknya, beberapa pemain sudah kembali berlatih.

Bek kiri Jordi Alba dan gelandang Arda, yang absen di Copa del Rey, telah kembali berlatih. Tidak ada pemain yang akan menerima penalti karena akumulasi kartu. Trio MSN juga bisa digunakan kembali meski Neymar masih belum 100 persen. Dengan situasi yang sangat positif ini, Enrique akan menurunkan tim terbaiknya.

Namun, diakuinya, Atleti adalah tim yang berbeda. “Mereka sangat dominan di area pertahanan. Mereka membangun kemenangan mereka berdasarkan kekuatan dan keuletan,” katanya.

“Pertandingannya akan sangat sulit, tapi saya tidak yakin itu akan menentukan perburuan gelar musim ini,” tambah mantan pelatih AS Roma dan Celta Vigo itu. ESPN.

Rekam jejak Barca sedang naik daun. Mereka tidak terkalahkan dalam 25 pertandingan di semua kompetisi. Di sisi lain, Atleti baru saja tersingkir dari Copa del Rey setelah dikalahkan 2-3 oleh Celta Vigo. “Kekalahan ini terasa sangat menyakitkan,” ucapnya Gabi.

Namun kekalahan ini nyatanya membawa dampak positif. Atleti kini bisa lebih fokus di divisi Primera. “Tim ingin segera bangkit. Dan kami akan menunjukkan kebangkitan itu melawan tim besar pada hari Sabtu ini,” dia berkata.—Rappler.com

BACA JUGA:

Pengeluaran Sidney