• November 24, 2024

Bayern Munich vs Benfica: Lapangan melanjutkan tradisi

Pep mengatakan kekalahan pahit yang dialami tim asal Portugal musim lalu tidak boleh terulang kembali.

JAKARTA, Indonesia – Liga Champions memiliki tradisi yang tidak pernah terputus. Yakni sang juara bertahan tidak akan pernah bisa meraih gelar yang sama di musim sebelumnya.

Jika perhitungan peluang juara Liga Champions memperhitungkan faktor tersebut, maka Bayern Munich, Real Madrid, dan Atletico Madrid menjadi tim raksasa yang memiliki peluang lebih tinggi dibandingkan tim lainnya.

Juara bertahan Barcelona langsung ditolak kesempatannya karena kutukan tersebut.

Khususnya bagi Atletico, lolosnya ke final Liga Champions dua musim lalu membuktikan bahwa mereka sudah mulai membangun budaya di level paling bergengsi di antara tim-tim Eropa.

Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) belum saling membunuh. Sedangkan Benfica dan Wolfsburg tidak memiliki tradisi kuat di turnamen antar juara Eropa tersebut.

Ngomong-ngomong, baik Real maupun Bayern punya kesamaan. Mereka berdua menghadapi lawan yang relatif lebih mudah di perempat final. Mereka tidak harus bentrok lebih awal melawan favorit juara lainnya seperti PSG atau Barcelona.

Oleh karena itu, dengan anugerah keberuntungan tersebut, Bayern harus memanfaatkannya dengan baik. Selain itu, tim memiliki nama panggilan Tikus Leg pertama akan dilangsungkan di kandang sendiri, Allianz Arena, pada Rabu 6 April pukul 01.45 WIB.

Kiprah mereka di Bundesliga cukup konsisten. Bayern memimpin puncak papan atas sepak bola Jerman dengan selisih lima poin dari rival terdekatnya Borussia Dortmund.

Mereka juga berpeluang menjuarai DFB Pokal setelah lolos ke babak semifinal setelah menang 3-0 atas Bochum.

Dengan situasi ini, Bayern berpeluang mengulangi kesuksesan tiga tahun lalu: menang pemenang tiga kali lipat (tiga gelar dalam satu musim).

Khususnya, pelatih Bayern (pelatih) Pep Guardiola mengucapkan selamat tinggal. Musim depan ia tak lagi bersama Philipp Lahm dan kawan-kawan. Oleh karena itu, ini adalah peluang bagi Pep untuk hengkang warisan sebelum bergabung dengan Manchester City.

Upaya untuk mengalahkan Benfica sudah di depan mata. Timnya sedang bangkit setelah itu garis yakni kemenangan beruntun dalam tiga pertandingan Bundesliga. Tren positif ini akan terbawa ke Liga Champions.

“Saya tahu kami adalah Bayern. “Dan tidak ada yang bisa memuaskan hasrat fans kecuali kami memenangkan tiga gelar musim ini,” kata Pep dikutip dari situs resmi UEFA.

Mantan pelatih Barcelona itu mengaku timnya difavoritkan pada laga kali ini. Namun ia berharap timnya tidak meremehkan lawannya. Pasalnya Benfica secara statistik cukup mampu mengganggu tim-tim besar.

Tim Portugal mengalahkan Atletico Madrid 2-1 di babak penyisihan grup. Mereka lolos ke perempat final setelah mengalahkan tim kaya Rusia Zenit St. Petersburg dengan total 3-1.

Pada hari Jumat, 1 Maret, tim asuhan Rui Vitora memainkan pertandingan pemanasan yang sangat meyakinkan sebelum Liga Champions. Mereka menghancurkan Sporting Braga 5-1.

“Benfica tahu apa yang harus dilakukan. Saya sendiri punya respek terhadap sepak bola Portugal. Lihat apa yang Porto lakukan pada kami,” kata Pep.

Pria kelahiran Catalonia itu mengingatkan timnya pada laga perempat final Liga Champions musim lalu. Pada leg pertama yang digelar di kandang FC Porto, Bayern kalah 3-1.

Memang mereka akhirnya mampu membalikkan keadaan di Allianz Arena dengan skor 6-1. Namun bagi Pep, kekalahan adalah sebuah hal yang memalukan. “Kejadian ini tidak boleh terjadi lagi,” dia berkata.

Formasi 4-1-4-1 lebih agresif

Pelatih Benfica Rui Vitoria menyadari timnya sedang menghadapi raksasa. Mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan juara Liga Champions lima kali itu.

“Dalam hal taktik, Bayern jelas berada di level lain,” kata dia Victoria.

Benfica kemungkinan akan lebih banyak bertahan dan mengandalkan serangan balik di laga ini. Sementara dia berharap Bayern melakukan kesalahan.

Alhasil, lini serang seperti Robert Lewandowski, Thomas Mueller, Franck Ribery, dan Douglas Costa harus bekerja keras membongkar pertahanan lawan.

Pada laga berikutnya, Pep hanya akan kehilangan dua bek utamanya, Jerome Boateng dan Holger Badstuber. Namun, ia bisa menurunkan bek kiri David Alaba sebagai bek tengah bersama Javi Martinez.

Mantan gelandang Juventus Arturo Vidal akan mengisi posisi sebagai jangkar tunggal dalam skema 4-1-4-1.

Skema ini berarti bukan pilihan reguler Pep. Namun sebagian besar pertandingan mereka di Bundesliga menggunakannya.

Dengan formasi itu, baris kedua Bayern akan sangat agresif. Di kedua sayap ada Ribery dan Costa. Di bawah bayang-bayang Lewandowski adalah Mueller, yang pergerakannya kerap dipetakan oleh bek lawan.

Thiago Alcantara dan Vidal bisa saling menutup jika salah satu dari mereka ingin membantu serangan.

Pep sendiri tak terlalu peduli dengan status timnya sebagai tim favorit. “Ada banyak tim favorit. Yang paling penting adalah kami memainkan permainan terbaik kami.” dia berkata.—Rappler.com

BACA JUGA:

HK Prize