Benarkah armada tersebut menyerang Roman Baswedan?
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
AL diketahui bekerja sebagai petugas keamanan
JAKARTA, Indonesia – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkap asal muasal ditangkapnya AL yang diduga penyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Penangkapan tersebut, kata Argo, bermula saat sejumlah penyidik Polri terbang ke Singapura untuk mencari keterangan kepada Novel yang tengah menjalani perawatan mata di sana.
Tapi sesampainya di sana, dokternya tidak memberikan izin dan BAP (Berita Pemeriksaan) juga tidak bisa diperiksa, kata Argo, Kamis, 11 Mei 2017 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Namun dari keluarga Novel, penyidik mendapat foto terduga penyerang Novel. Penyidik menganalisis foto tersebut hingga berhasil mengidentifikasi sosok dalam foto tersebut sebagai AL.
Penyidik pun berhasil menemukan lokasi AL. Mereka pun bergerak cepat dengan menangkap Armada pada Selasa, 9 Mei di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. AL ternyata bekerja sebagai satpam di salah satu SPA di Jakarta Pusat.
AL langsung ditangkap dan dimintai keterangan. Saat diinterogasi, menurut Argo, AL menceritakan aktivitasnya sehari sebelumnya dan hari penyerangan Novel.
Menurut Argo, SEMUA berada di rumahnya sehari sebelum penyerangan karena saat itu sedang berlibur. Sehari-harinya AL hanya menonton TV bersama saudara-saudaranya.
AL baru masuk ke tempat kerjanya pada Selasa 11 April, hari dimana Roman diserang dengan air keras. Saat itu, AL berangkat kerja pada pukul 12.00 WIB dan sebelum berangkat kerja, AL mengaku hanya di rumah.
Sedangkan penyerangan terhadap Novel terjadi pada Selasa pagi, sekitar pukul 05.00 WIB. “Saat (Senin) malam hingga (Selasa) pagi dia ada di rumah,” kata Argo Yuwono.
Dari pernyataan AL tersebut terlihat AL tidak berada di lokasi kejadian saat penyerangan terhadap Roman Baswedan terjadi. Namun polisi masih mendalami pernyataan AL.
Polisi akan memeriksa tiga orang, diduga AL, yang berada di rumah bersama Novel Baswedan sepanjang Senin atau sehari sebelum penyerangan.
“Kami juga lihat di tempat kerjanya, ada buku mutasinya, kami cek memang dia tidak bekerja di sana. Kami juga akan memeriksa orang-orang di sekitarnya. Tidak ada orang di rumah,” katanya.
Selain itu, polisi juga bekerja sama dengan pakar IT untuk melakukan digital forensik guna mengetahui sejarah pelayaran TNI AL melalui telepon seluler. Semua pihak akan diperiksa pada Senin dan Selasa untuk memperjelas posisi armada.
Namun karena masih belum ada bukti, maka yang bersangkutan akan dibebaskan sore nanti, kata Argo. —Rappler.com