Bentrok antara rektorat dan ketua BEM UNJ diakhiri dengan pernyataan bersama
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ketua BEM UNJ Ronny Setiawan diberhentikan dari kampus karena dianggap melakukan penghasutan.
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Surat pemberhentian sebagai mahasiswa telah dikirimkan kepada Ketua Badan Pengurus Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ronny Setiawan pada Senin, 4 Januari.
Namun pada Rabu sore, 6 Januari, tercapai kesepakatan antara rektorat dan Ronny Setiawan.
Menurut informasi dari UPT Humas UNJ kepada Rappler, surat kesepakatan antara Rektor UNJ Prof. Dr. Djaali dan Ronny ditandatangani sore tadi pukul 3 sore.
Rektorat siap mencabut keputusan pemecatan Ronny sebagai mahasiswa, sebagai imbalannya BEM UNJ diminta mencabut dan memperbaiki laporan yang tidak benar tentang universitas tersebut.
Tercapainya kesepakatan ini sesuai dengan pernyataan Ketua Program Studi Pendidikan Kimia UNJ Maria Paristiowati yang mengatakan bahwa permasalahan ini akan segera diselesaikan secara kekeluargaan.
“Ini urusan internal UNJ. Jadi kita bisa menyelesaikannya. Ada niat dari pihak rektorat dan kini mereka, Ronny dan pihak rektorat sedang bertemu. “Tadi pagi juga sudah ada Rapim (rapat pimpinan) dan sepertinya akan segera diselesaikan secara damai,” kata Maria saat ditemui Rappler, Rabu sore, 6 Januari, di kantornya Kampus B UNJ, Jakarta.
Maria mengaku pihak prodi tidak terlibat dalam pengambilan keputusan pemberhentian Ronny dan terpaksa menolak saat diminta menyerahkan surat tersebut kepada mahasiswanya.
“Saya juga terkejut karena aku juga tidak terlibat. Tiba-tiba saya dipanggil kemarin untuk juga menyerahkan surat itu. Tapi saya tidak mau karena saya tidak terlibat sejak awal. “Akhirnya dekan menyerahkannya,” kata Maria.
Maria melanjutkan bercerita tentang keseharian Ronny yang merupakan seorang siswa yang memiliki hubungan baik dengan para guru.
“Dia anak yang santun, tidak ada masalah. IPKnya 3, artinya dia bagus secara akademis. Secara administratif dia tidak punya masalah. Beliau mantan ketua masjid, beliau mantan ketua BEM fakultas, beliau juga ketua kelas. Dia adalah rekam jejak“Penampilannya bagus dan cara bicaranya sopan,” kata Maria panjang lebar.
Meski berorganisasi, Ronny tetap memiliki nilai akademis yang bagus sehingga sayang jika harus dicopot MELAKUKAN dalam tahap akhir studinya.
“Dosen kimia kami berusaha memastikan Ronny mendapatkan kembali haknya sebagai mahasiswa karena tinggal selangkah lagi. “Semuanya sudah selesai, dia punya 136 SKS dari 144 SKS,” lanjut Maria.
Ronny mendaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia UNJ pada tahun 2011 dan berniat menyelesaikan studinya setelah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua BEM UNJ pada 11 Januari 2016.
Menurutnya, permasalahan yang muncul bermula dari miskomunikasi antara mahasiswa dan pihak rektorat.
“Itu hanya kesalahan komunikasi, tapi pihak rektorat terlalu cepat mengambil keputusan. Dan ternyata dampaknya luar biasa, sehingga akan diambil saling menguntungkan agar semuanya berjalan dengan baik.”
Ronny sebelumnya mengunggah surat keputusan Rektor UNJ di akun Facebook miliknya. Dalam surat tersebut tertulis bahwa pihak universitas menilai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia tersebut telah melakukan tindakan yang tergolong kejahatan berbasis teknologi, pencemaran nama baik, dan tindakan penghasutan yang dapat mengganggu ketentraman di UNJ.
//
Menanggapi hal tersebut, Aliansi Mahasiswa Bersatu UNJ membuat petisi di situsnya Ubah.org, meminta Rektor UNJ Prof. Dr. Djaali mencabut surat keputusan Rektor UNJ Nomor 01/SP/2016 tentang pemberhentian menjadi mahasiswa UNJ. Hingga Rabu sore, 6 Januari, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 41 ribu pendukung.
Menurut informasi dari Ahmad Firdaus selaku koordinator Aliansi Mahasiswa Bersatu UNJ, Ronny di keluar (DO) karena mengkritik Rektor UNJ.
“Sebenarnya niat kami siang itu hanya sekedar berdiskusi dan berkumpul. Diskusikan masalah kampus. Lakukan dialog yang penuh solusi. “Tanpa sedikitpun ada niat anarkis,” kata Ahmad dalam rilis yang diunggah melalui Facebook BEM UNJ.
//
SIARAN PERS: ALIANSI MAHASISWA UNJ BERSATU MENOLAK HANDS OF DISCOVERY TERHADAP KEHIDUPAN DEMOKRASI KAMPUS Assalam…
Diposting oleh Yah, Unj pada Selasa 5 Januari 2016
Ahmad juga mengungkapkan, surat yang dianggap rektorat sebagai ancaman sebenarnya adalah surat permintaan audiensi.
“Tujuannya untuk meminta penjelasan dan klarifikasi atas kebenaran isu yang beredar di kalangan mahasiswa UNJ. “Sekaligus meminta klarifikasi berbagai permasalahan di kampus,” tulis Ahmad.—Rappler.com
BACA JUGA: