Berita hari ini: Jumat, 18 November 2016
- keren989
- 0
Halo pembaca Rappler,
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Jumat, 18 November 2016.
Seksi Khusus 88 Antiteror (Densus 88) menangkap 5 terduga pelaku tindak pidana terorisme di Bekasi pada Jumat.
“Ya itu betul. Ada lima orang. Masing-masing inisial WW, S, R, D dan AU, kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi.
Kelimanya ditangkap di Desa Lubang Buaya, Desa Lubang Buaya, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Densus kini tengah menyelidiki lima terduga teroris tersebut.
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama kembali dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas pernyataannya yang menyebutkan pengunjuk rasa yang turun ke jalan pada 4 November dalam Aksi Bela Islam dibayar Rp 500 ribu.
Seorang pengunjuk rasa bernama Hendiansyah yang didukung Advokat Cinta Tanah Air melaporkan Ahok ke Bareskrim pada Kamis 17 November dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Saat menjawab pertanyaan wartawan, Ahok mengatakan: “Itu tidak mudah, Anda mengirim lebih dari 100.000 orang. Kebanyakan dari mereka kalau lihat di berita katanya punya uang 500.000 rupiah(Tidak mudah mengirim 100.000 orang. Kebanyakan kalau baca berita bilang dapat Rp 500 ribu).
Lebih lanjut di sini.
Sejumlah organisasi Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) menuntut polisi segera menangkap Gubernur Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama yang dianggap menista agama.
“Ahok hingga saat ini belum ditahan, sehingga GNPF MUI memutuskan untuk menggelar Aksi Bela Islam ke-3 pada Jumat, 2 Desember,” kata Rizieq Shihab, Pembina GNPF MUI.
Namun, Munarman, koordinator aksi GNPF MUI, memastikan aksi 2 Desember itu akan berlangsung damai. Oleh karena itu, kata Munarman, tindakan tersebut tidak boleh dihalangi dan dituding negatif.
Munarman, Koordinator Aksi GNPF MUI, mengklaim Aksi Bela Islam jilid ketiga yang digelar pada 2 Desember mendatang tak hanya bertujuan menuntut penahanan Gubernur Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, tapi juga untuk mempersatukan Indonesia.
Munarman mengatakan, saat ini ada aktor yang mencoba memecah belah dan mengadu domba melalui provokasi.
Kita sudah tahu, aktor-aktor ini digunakan untuk memprovokasi, memecah belah, karena yang menguasai Indonesia bersembunyi di balik layar, kata Munarman dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 18 November 2016. Baca berita selengkapnya di sini.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan pihaknya akan menghormati proses hukum kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama yang saat ini menjerat. Mantan Bupati Belitung Timur itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri pada Rabu, 16 November.
Mega mengatakan, meski Ahok sudah ditetapkan sebagai tersangka, hal itu tidak akan mempengaruhi dukungan PDIP terhadap pasangan Ahok dan Djarot pada Pilkada 2017.
Peristiwa ini (penetapan tersangka) akan dimanfaatkan PDIP untuk menghormati proses hukum, kata Mega saat memberikan keterangan pers di kantor DPP PDIP Menteng.
Ia menjelaskan, Indonesia adalah negara hukum. Oleh karena itu, semua pihak diimbau untuk mengedepankan asas keadilan dan asas praduga tak bersalah dalam proses hukum. Baca selengkapnya Di Sini.
Gempa berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) mengguncang wilayah Yogyakarta pada Jumat pagi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 09:19:29 WIB dan berpusat di 93 kilometer barat daya Gunung Kidul, tepatnya pada posisi 8,87 Lintang Selatan (LS) – 110,57 Bujur Timur (BT), pada kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa dirasakan selama empat detik di Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, Kulon Progo, Sleman, Gunung Kidul, Wonogiri, Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan menurut BMKG Yogyakarta.
Intensitas gempa dari peta guncangan dirasakan III MMI atau II SIG atau ringan dan menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Lagi Di Sini.
Ribuan personel gabungan TNI dan Polri menggelar doa bersama masyarakat di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Jumat pagi.
Acara doa bersama yang dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ini digelar demi perdamaian Indonesia. Selain umat Islam yang melakukan istighosah, acara salat ini juga dihadiri oleh pemeluk agama lain
Beberapa tokoh agama turut hadir, seperti Habib Nabil Al-Musyafah, Romo Kristoporus Kristiono Puspo, Pendeta LTB Pasaribu, Pinandita I Made Putra Yadnya, dan Kolonel Caj I Gede Suandiyasa. Baca berita selengkapnya Di Sini.
—Rappler.com