• April 7, 2025

Berita hari ini: Kamis, 27 Oktober 2016

Halo pembaca Rappler,

Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Kamis, 27 Oktober 2016.

Oleh karena itu, tersangka penjualan aset Dahlan Iskan ditahan

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur akhirnya menahan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai tersangka penjualan aset saat masih menjabat Direktur Utama PT Panca Wira Usaha (PWU), BUMD milik Pemprov Jatim. dulu. Dahlan ditahan setelah diperiksa kejaksaan.

Meski demikian, ia mengaku tak heran jika ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan karena sudah lama menjadi sasaran.

“Saya tidak heran jika saya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, karena seperti yang kalian tahu, saya terus-menerus menjadi sasaran para penguasa,” kata Dahlan kepada media.

Dahlan mengaku membantah melakukan korupsi dan beralasan hanya menandatangani dokumen yang diberikan anak buahnya saat masih menjabat Direktur Utama PT Panca Wira Usaha (PWU) pada 2000-2010. Baca selengkapnya Di Sini.

Jessica divonis 20 tahun penjara

Jessica Kumala Wongso dinyatakan bersalah dalam kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin. Ia dianggap melakukan pembunuhan berencana dan divonis 20 tahun penjara.

Hakim menyebut motif Jessica membunuh Mirna karena terluka. Mirna pernah menyebut pacarnya, Patrick, “tidak punya modal, penipu, dan pengguna narkoba”.

Jessica mengatakan dia akan mengajukan banding. “Saya tidak terima keputusan itu karena sangat sepihak,” kata Jessica. Lebih lanjut di sini.

Penyelundup trenggiling ditangkap di Kalimantan Barat

Tim Satuan Polisi Reaksi Cepat (SPORC) Kalbar menangkap seorang penyelundup sisik trenggiling dan gadingnya pada Rabu, 26 Oktober. Seekor musang hidup dan 40 ekor di suatu tempat yang sisiknya sudah terkelupas berhasil diamankan.

Penggerebekan terjadi di tempat penampungan hewan di Jalan Tanjungpura, Gang Martapura 2, Kabupaten Pontianak Selatan, Kalimantan Barat. Saat digerebek, satwa dilindungi itu siap dibawa ke luar negeri.

Pengungkapan ini karena adanya informasi dari masyarakat dan LSM yang segera kami tindak lanjuti, kata Kepala Divisi III Pontianak, Kalimantan Barat, Balai Besar Keselamatan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPH-LHK), David Muhammad, Kamis 27 dikatakan. Oktober. Baca berita selengkapnya di sini.

Ledakan di Yogyakarta, pelaku menggunakan remote control

Liquid Bar and Kitchen yang menjadi lokasi ledakan pada Rabu malam, (26/10).  Foto oleh Dyah Ayu Pitaloka/Rappler

Ledakan keras terjadi pada Rabu malam 26 Oktober 2016 di parkiran Liquid Bar and Kitchen di Jalan Magelang Km 4,5, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Ledakan yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB tersebut diduga berasal dari sepeda motor yang diparkir di depan Liquid Bar and Kitchen sejak pukul 17.00 WIB malam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

“Saat itu saya sedang menonton televisi, tiba-tiba saya mendengar ledakan keras. Boom, awalnya saya kira itu suara gunung berapi yang meletus, kata Iwan, salah satu karyawan restoran yang terletak tepat di seberang Liquid, Kamis 27 Oktober 2016. Baca berita lengkapnya di sini.

Salinan dokumen TPF Munir telah diterima pihak istana

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan terkait hilangnya berkas pembunuhan aktivis Munir di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10).  Foto oleh Yulius Satria Wijaya/ANTARA

Johan Budi SP, Juru Bicara Kepresidenan, mengatakan salinan dokumen hasil pemeriksaan tim pencari fakta pembunuhan aktivis HAM Munir telah diterima pihak istana.

Salinan dokumen tersebut dikirimkan melalui kurir pada Rabu, 26 Oktober, sekitar pukul 15.30-16.30 WIB oleh mantan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Saat ini dokumen tersebut berada di Kementerian Sekretaris Negara.

Rencananya salinan dokumen tersebut akan diserahkan ke Kejaksaan Agung. Oleh karena itu, dokumennya dalam bentuk fotokopi, kata Johan, Kamis 27 Oktober di Istana Negara. Baca berita selengkapnya Di Sini.

Jessica akan segera mengajukan banding jika majelis hakim memutuskan dirinya bersalah

KOPI MENGANDUNG SIANIDA.  Terdakwa kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang diduga diracun kopi sianida, Jessica Kumala Wongso, menghadiri sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, pada Kamis, 20 Oktober.  Foto oleh Wahyu Putro A./ANTARA

Terdakwa Jessica Kumala Wongso yakin majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan menyatakan dirinya tidak bersalah dalam sidang penjatuhan hukuman. Kuasa hukum Jessica, Hidayat Bostam mengatakan, seluruh keluarga dan masyarakat yang menyaksikan persidangan ini secara terang-terangan menyatakan, perempuan berusia 28 tahun itu harus bebas jika tidak ketahuan meracuni temannya, Wayan Mirna Salihin.

“Di persidangan jelas tidak terbukti. Tidak ada sidik jari, tidak ada sianida di organ dalam Mirna, CCTV direkayasa. Jadi (Jessica) harus bebas, kata Bostam.

Namun, ia mengatakan jika keputusan hakim berbeda dengan ekspektasi Jessica, tim pengacara juga akan mengajukan banding pada hari itu juga.

“Karena dia tidak pernah meracuni,” katanya. Baca artikel selengkapnya Di Sini.

Istana mengapresiasi keterbukaan SBY terkait hilangnya dokumen TPF Munir

Presiden ke-6 RI SBY memberikan penjelasan terkait hilangnya berkas pembunuhan aktivis Munir di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada 25 Oktober 2016. Foto oleh Yulius Satria Wijaya/Antara

Istana Kepresidenan mengapresiasi langkah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kasus hilangnya dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) terkait meninggalnya aktivis HAM, Munir.

Pemerintah mengapresiasi apa yang disampaikan Pak SBY secara terbuka, kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Rabu 26 Oktober.

Pada Selasa, 25 Oktober, SBY melalui mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi mengaku menemukan salinan dokumen TPF milik Munir. Namun Karena dokumen aslinya belum ditemukan hingga saat ini, Presiden Jokowi menginstruksikan Jaksa Agung untuk menelusuri keberadaannya.

“Sudah jelas tanpa menyalahkan siapa pun, sehingga Presiden mengarahkan Jaksa Agung untuk mencari, menggeledah, dan mendapatkan dokumen aslinya,” ujarnya. Lebih lanjut di Di antara.

Kepala BNN Budi Waseso siap tembak mati pengedar narkoba

Kepala Badan Narkotika Nasional (NNA) Komjen Budi Waseso berbicara pada acara ngopi bersama awak media di Surabaya, Jawa Timur, pada 26 Oktober 2016. Foto oleh Umarul Faruq/Antara

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengaku siap menembak mati para pengedar narkoba. Menurut Budi, tindakan para pelaku trafiking telah merugikan jutaan generasi muda dan mengancam masa depan negara.

“Kami tidak melakukannya tidak penting, karena tindakan tegas ini juga terukur, karena kami akan menindak para pedagang yang sudah kami alami pelanggaran hukumnya. “Kalau begitu, kami masih direhabilitasi, sebenarnya kami yang dirugikan karena pasti akan mencari mangsa lagi,” kata Budi dalam acara “Ngopi Bareng Buwas-Pimred Media” di Surabaya, Rabu malam. 26 Oktober.

Untuk itu, menurut Budi, BNN telah menyiapkan tim khusus yang akan bertindak tegas terhadap para pengedar narkoba yang menghancurkan jutaan generasi muda. “Kita tinggal menunggu senjata standar yang kita pesan dan akan tiba pada bulan November,” kata Budi.

Lebih lanjut di sini. —Rappler.com

HK Hari Ini