Berita hari ini: Minggu, 12 November 2017
- keren989
- 0
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Minggu, 12 November 2017.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh oknum yang mengaku sebagai pejabat lembaga antirasuah. Menurut Ketua KPK Saut Situmorang, KPK dilarang menjanjikan atau menerima, apalagi meminta imbalan dalam bentuk apa pun.
“Kami juga tidak pernah menunjuk organisasi atau lembaga mana pun sebagai perpanjangan tangan,” kata Saut melalui keterangan tertulis.
Ia mengaku tak henti-hentinya berpikir karena banyak oknum yang menyalahgunakan nama lembaga KPK hingga mencoreng nama baik lembaga tersebut. Mereka baru-baru ini menerima dua laporan yang masuk ke KPK.
Pertama, adanya LSM yang berseragam dan berlogo sama dengan KPK mencoba mengganggu aktivitas BUMN di Jawa Tengah. Sedangkan yang kedua, ada oknum yang mengaku pegawai KPK dan meminta uang operasional. Uang tersebut digunakan untuk biaya kegiatan Operasi Penangkapan terkait kasus dugaan korupsi di Sumut.
Dalam kasus terakhir, korban akhirnya menyerahkan uang puluhan juta rupiah. Saut mengingatkan, petugas KPK selalu membawa surat tugas dan kartu identitas resmi yang dikeluarkan lembaga tersebut.
“Semua proses di KPK yang melibatkan masyarakat tidak dipungut biaya dan gratis,” kata Saut.
Jika masih ada yang membandel, KPK tak segan-segan membawa oknum tersebut ke pengadilan. Sejak tahun 2014, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat ada 8 kasus penipuan yang mengatasnamakan lembaga ini dan sudah diputus di pengadilan. Caranya bermacam-macam, mulai dari pura-pura menangani kasus, hingga pemerasan, termasuk pemalsuan dokumen seperti membuat somasi palsu.
Jika ditemukan hal-hal mencurigakan, warga dapat melaporkannya ke KPK dengan datang langsung ke kantor di kawasan Kuningan atau melalui surat elektronik dari Direktorat Pengaduan Masyarakat. [email protected] atau melalui SMS ke nomor tersebut 0855 857 5575.
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengeluarkan pengumuman terkait aksi yang dilakukan kelompok bernama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Tembagapura. Isi proklamasi nomor 1/MKMLMT/01/XI/2017 tanggal 12 November meminta masyarakat sipil yang secara tidak sah menguasai, membawa, memiliki dan menggunakan senjata api untuk segera meletakkan dan menyerahkan senjatanya.
Hal lainnya adalah agar pihak-pihak yang memiliki senjata api secara ilegal tidak melakukan perbuatan melawan hukum seperti pengancaman, penganiayaan, perampokan, penjarahan, pemerkosaan, pembunuhan dan tindak pidana lainnya.
Boy mengaku membeberkan informasi tersebut dan langsung mengudara.
“Brosur tersebut saat ini sedang diperbanyak dan segera didistribusikan agar dapat dibaca, dipahami dan dilaksanakan,” kata Boy.
Menurutnya, perbuatan KKB semakin brutal dan membahayakan masyarakat karena berdasarkan laporan yang mereka terima, seorang pegawai bernama Martinus Beanal yang dilaporkan hilang meninggal dunia akibat ditembak. Polisi juga berupaya membebaskan warga sipil yang disandera dengan melibatkan tokoh masyarakat dan agama setempat. Baca selengkapnya Di Sini.
Ketua DPR Setya Novanto mengaku menghormati keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kembali menangkapnya sebagai tersangka kasus korupsi KTP Elektronik. Setya mengaku akan mengikuti mekanisme hukum yang berlaku.
Soal hukum, saya serahkan semuanya pada mekanisme hukum dan mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan tentunya saya tetap menghormati apa yang sudah diputuskan, kata Setya di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.
Ia pun menyatakan akan terus menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPR dengan maksimal. Soal hukum, Setya menyerahkannya kepada penasihat hukum dan DPP Partai Golkar.
“Tentunya saya akan menjalankan tugas saya di DPR semaksimal mungkin dengan tugas negara dan tugas partai. “Kalau ada persoalan hukum lainnya sudah saya serahkan ke DPP Golkar dan penasihat hukumnya,” ujarnya.
Sementara soal situs pribadinya yang diretas pihak tertentu, Setya mengaku belum mengetahuinya.
“Oh, aku TIDAK tahu,” katanya. Baca selengkapnya Di Sini.
Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) meminta Setya Novanto segera mundur sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu. Sebab, nama Setya kembali disebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus korupsi pada Jumat pekan lalu.
Kembalinya Setya berstatus tersangka diprediksi akan membuat elektabilitas Partai Beringin semakin terpuruk.
“Segera ambil sikap, gantikan Setya Novanto,” kata Ketua Umum GMPG Ahmad Doli Kurnia dalam keterangan tertulisnya.
Ahmad meminta elite Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar berhenti bermain-main dengan situasi yang menyandera partai. Ia menegaskan, sudah saatnya warga Golkar mengedepankan kepentingan partai.
“Jangan main-main, kamuflase dan lindungi Setya Novanto karena kepentingan pribadi atau kelompok, sementara Golkar di mata publik hancur,” kata pria yang akhirnya dipecat Setya itu.
Hal senada disampaikan pengamat politik Lingkar Madani Ray Rangkuti. Dia menilai dari beberapa survei terkini yang dilakukan berbagai lembaga, terlihat elektabilitas Golkar anjlok hingga 7 persen. Baca selengkapnya Di Sini.
Putri Presiden Kahiyang Ayu diketahui merupakan salah satu penggemar musik Korea. Nah, saat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in melakukan kunjungan kerja Kamis pekan lalu, ia juga memberikan kado pernikahan kepada putri Joko Widodo yang berusia 26 tahun.
Tidak tanggung-tanggung, hadiah yang diberikan berupa video ucapan selamat atas pernikahan member SHINee Minho dan tanda tangan boy group EXO di albumnya.
Kahiyang diketahui pernah menghadiri konser EXO di Jakarta pada tahun 2014 lalu. Bahkan, tiket yang berhasil dibelinya ia unggah di akun media sosialnya.
Sementara selama di Indonesia, Presiden Jokowi mengajak Presiden Moon untuk menanam pohon gaharu dan mengunjungi Bogor Trade Mall. Di sana, Jokowi ingin menunjukkan pusat UKM di Bogor dengan kemeja batik dan es teh khas Indonesia. Baca selengkapnya Di Sini.
– Rappler.com