Berita hari ini : Rabu, 13 September 2017
- keren989
- 0
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Rabu, 13 September 2017.
Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi penangkapan (OTT). Kali ini seorang kepala daerah rupanya terjebak dalam operasi senyap tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, pejabat daerah yang ditangkap dalam OTT tersebut adalah Bupati Batubara berinisial OK AZ. OTT ini dibenarkan Ketua KPK Agus Rahardjo melalui pesan singkat.
“Iya (ada OTT terhadap Bupati Batubara), tunggu konferensi persnya besok pagi,” kata Agus.
Dia belum mau merinci siapa saja pihak yang ditangkap bersama Bupati OK AZ tersebut. Dia juga belum mau menjelaskan terkait kasus OTT tersebut.
OK AZ menjabat Bupati Batubara dua periode. Ia terpilih pada Pilkada Batubara tahun 2008. Baca selengkapnya Di Sini.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Rohingya. Namun kali ini bantuan tersebut dikirim ke Bangladesh, bukan ke Negara Bagian Rakhine.
Pada kelompok pertama, terdapat empat pesawat Hercules yang mengangkut bantuan yang sebagian besar berupa kebutuhan sehari-hari. Penyaluran bantuan langsung dilakukan Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.
Retno mengatakan, bantuan yang dikirim ke Bangladesh dikumpulkan dari berbagai pihak. Untuk itu, mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda ini berharap ada sinergi antara pemerintah, masyarakat, organisasi masyarakat, pemerintah daerah dan pihak lain dalam penyaluran bantuan kemanusiaan.
Artinya kita keluar dengan satu nama, yaitu Indonesia, kata Retno.
Sementara bantuan yang dikirim ke Myanmar masih menunggu daftar kebutuhan dari pemerintah di sana. Retno mengaku sudah dua kali berkomunikasi dengan pemerintah Myanmar soal daftar yang dibutuhkan.
“Saat kami menerima daftarnya, pemerintah langsung mengirimkan bantuan,” ujarnya.
Sementara terkait penyaluran bantuan, Retno menyatakan akan bekerja sama dengan pemerintah Myanmar baik di pusat maupun daerah, termasuk organisasi kemanusiaan di lapangan. Baca selengkapnya Di Sini.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono tersenyum lebar usai menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia pun tersenyum kepada awak media yang menemuinya untuk meminta komentar terhadap materi ujian.
Saat menjawab pertanyaan wartawan, Tonny yang mengenakan rompi oranye tak menjawab serius. Saat ditanya dari mana uang Rp 18,9 miliar yang ditemukan dalam 33 tas kecil itu berasal, Tony menjawab dengan bercanda.
“Ini uang dari Tuhan,” kata Tonny.
Saat disinggung lagi apakah uang itu berasal dari berbagai kepala pelabuhan, Tony juga tidak menjelaskan dengan baik.
“(Dari) Syahbandar (didapat) dari langit,” ujarnya sambil tertawa.
Bahkan pertanyaan media mengenai fungsi keris yang ditemukan di rumah dinasnya tidak dijawab secara serius.
“Keris itu untuk perang Baratayuda,” katanya. Baca selengkapnya Di Sini.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto mengirimkan surat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, 12 September. Dalam surat itu tertulis permintaan Setya dengan harapan KPK mempertimbangkan untuk menunda proses penyidikan terhadapnya.
Pak Novanto meminta agar penyidikan terhadap dirinya ditunda hingga perkara praperadilannya diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kata Kepala Biro Pimpinan DPR Hani Stageari di Gedung MPR/DPR.
Hani menjelaskan, dirinya sendiri yang menyampaikan surat tersebut ke KPK pada Selasa 12 September. Setya, kata Hani, meminta lembaga antirasuah mempertimbangkan hasil gugatan praperadilan yang diajukan Komjen Pol Budi Gunawan pada 2015.
Inti surat Pak Novanto adalah menyampaikan bahan pertimbangan kepada KPK untuk menghormati proses praperadilan yang sedang berjalan, ujarnya.
Setya mengirimkan surat tersebut kepada KPK sebagai warga negara yang menghormati proses hukum. Baca selengkapnya Di Sini.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengirimkan 33 ton bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya di Bangladesh pagi ini. Menurut data yang disimpan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pengungsi yang mengungsi ke perbatasan Bangladesh dengan Myanmar mencapai 400 ribu orang.
Sementara itu, kemampuan pemerintah Bangladesh untuk mengakomodasi mereka terbatas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berniat membantu.
Bantuan yang dikirimkan Indonesia berupa kebutuhan sehari-hari yang terdiri dari selimut, tenda, perlengkapan mandi seperti sampo dan sabun, serta beras. Pesawat tersebut tidak terbang langsung menuju Bangladesh, melainkan melewati Aceh terlebih dahulu lalu melanjutkan perjalanan.
Pesawat selanjutnya akan mendarat di Chittagong, kemudian melanjutkan perjalanan sejauh 170 kilometer untuk mengantarkan bantuan ke Cox’s Bazar, kawasan kamp pengungsi Rohingya di perbatasan Bangladesh dengan Myanmar. Untuk bisa menyalurkan bantuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan otoritas dan lembaga setempat.
– Rappler.com