Berita hari ini : Rabu 9 Agustus 2017
keren989
- 0
Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus laman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Rabu, 9 Agustus 2017.
Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri, mengatakan pemerintah akan kembali membubarkan organisasi masyarakat (ormas) lainnya di tingkat daerah atau provinsi. Ormas tersebut kini tengah diselidiki pemerintah.
“Kementerian Dalam Negeri berkoordinasi dengan otoritas/lembaga/lembaga lain. Dari catatan Kemendagri ada hal yang dicermati. Tapi, ormas di tingkat provinsi, bukan skala nasional, kata Tjahjo.
Menurut dia, pembubaran ormas tersebut karena berbeda ideologi dan dianggap bertentangan dengan Pancasila.
“Tidak ada Pancasila, ada agenda ideologi lain. Tapi bukan dalam waktu dekat (akan dibubarkan), perlu mengkaji data yang akurat dan tahapan proses verifikasinya, ujarnya. Baca selengkapnya Di Sini.
Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla mengaku tak nyaman membicarakan ketimpangan ekonomi dan kemiskinan di tempat yang mewah. Hal itu disampaikan JK saat berbicara di acara Indonesia Development Forum (IDF) yang digagas Menteri Perencanaan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.
Memang salah satu isu yang diangkat dalam forum IDF adalah masalah ketimpangan antar kelompok pendapatan di masyarakat.
“Saya sedikit risih membicarakan kemiskinan di ruangan yang indah,” kata JK.
Ia kemudian membandingkan perbedaan ketimpangan antara Indonesia dan negara maju seperti Amerika Serikat.
“Di AS juga dikenal 1 persen berbanding 99 persen. Artinya ketimpangan juga luar biasa. Namun, ia dilumpuhkan oleh kemakmuran. “Kita juga punya ketimpangan di Indonesia, antara kaya dan miskin,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Kalla, ketimpangan selalu bisa dilihat dari beberapa sudut berbeda. Baca selengkapnya Di Sini.
Polisi membongkar makam M Alzahra (MA), tersangka pencuri penguat Mushola Al-Hidayah yang hangus terbakar pada 1 Agustus 2017 di Bekasi di Seasa.
Pembongkaran makam yang terletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedondong, Desa Buni Asih, Cikarang Utara, dilakukan untuk proses otopsi.
“Warga yang tidak tertarik harap keluar dari barisan. “Ini bukan tontonan,” kata anggota Polsek Cikarang Utara memperingatkan warga yang berkumpul di lokasi, Rabu, 9 Agustus 2017.
Di lokasi makam, polisi mendirikan tenda berukuran 4X4 meter. Pembongkaran ini melibatkan Tim Forensik RS Polri. Pengacara keluarga M Alzahra, Abdul Chalim Soebri mengatakan, pihak keluarga sudah menerima autopsi yang dilakukan polisi. Baca berita selengkapnya Di Sini.
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama tak perlu dihadirkan dalam sidang lanjutan pelanggaran UU ITE, Buni Yani. Sebab Ahok sudah diperiksa di bawah sumpah.
“Dari segi hukum acara, pemeriksaan di bawah sumpah yang dibacakan di sidang mempunyai nilai yang sama dengan kehadiran langsung yang bersangkutan. Tentu masyarakat tahu kalau Ahok sendiri yang menjalani hukumannya, kata Prasetyo di Jakarta.
Menurut dia, sebaiknya jaksa membacakan saja apa yang disampaikan dalam pemeriksaan sebelumnya.
“Bagaimanapun, penyidikan dilakukan di bawah sumpah. Jadi, nilainya sama dengan jika yang bersangkutan hadir di persidangan, ujarnya lagi.
Sementara itu, tim kuasa hukum Buni Yani mengaku keberatan dengan ketidakhadiran Ahok dalam sidang lanjutan dugaan pelanggaran UU ITE yang menjerat kliennya. Apalagi jika alasannya hanya karena jarak Jakarta dan Bandung yang jauh.
Salah satu kuasa hukum Buni, Irfan Iskandar menduga jaksa tidak menggunakan kekerasan untuk menghadirkan Ahok. Baca selengkapnya Di Sini.
– Rappler.com