Berita hari ini : Sabtu 5 November 2016
- keren989
- 0
Rangkuman berita yang tidak boleh Anda lewatkan
Halo para pembaca Rappler,
Pantau terus halaman ini untuk update berita terbaru yang dicomot redaksi Rappler Indonesia pada Sabtu, 5 November 2016.
Video yang diunggah Buni Yani di akun media sosial pribadinya terkait dengan pernyataan Gubernur Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama yang mengusung surat Al Maidah ayat 51 berbuntut panjang. Buni akhirnya dilaporkan ke polisi oleh pasangan relawan Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat.
Lalu bagaimana perkembangan kasusnya? Kepala Bagian Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, laporan Komunitas Advokat Pemuda Ahok-Djarot (Kotak Adja) saat ini masih dalam proses pemeriksaan Polda Metro Jaya menjadi
“Prosesnya sedang berjalan, baik (baik) Buni Yani sebagai terlapor atau melapor balik,” kata Boy di Mabes Polri.
Dia menjelaskan, sebagai pihak yang diberitahu, tidak menutup kemungkinan Buni akan ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
“Dia sebagai terlapor berpotensi menjadi tersangka dengan mengunggahnya, menyebarkannya di Facebook, lalu viral dan kemudian menjadi kemarahan publik. Kami ingin melihat apakah ada pelanggaran hukum atau tidak,” katanya. Baca selengkapnya Di Sini.
Gubernur nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama akhirnya buka suara terkait aksi unjuk rasa 4 November yang digelar di pusat ibu kota. Ia menyayangkan aksi unjuk rasa yang berlangsung damai namun malah berakhir ricuh.
“Kami sangat menyayangkan, padahal masih bagus sampai Maghrib. Begitu malam selesai, langsung ribut, seharusnya tidak sampai begini,” kata Ahok usai meresmikan acara di Jalan Ki Mangunsarkoro No. 69, Menteng.
Ahok juga mengaku berempati dengan orang-orang yang dijarah dan yang terkena gas air mata. Secara total, lebih dari 100 orang terkena dampak gas air mata dan harus menjalani rawat jalan di RS Budi Kemuliaan.
Mantan Bupati Belitung itu juga menyayangkan banyaknya sampah yang tertinggal. Beratnya mencapai 71 ton. Bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi, kata dia, bisa dihindari dengan mendatangkan ulama. Namun, protes berakhir ricuh. Baca artikel selengkapnya Di Sini.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan aksi demo yang berlangsung pada 4 November lalu berakhir ricuh. Dia menilai, salah satu faktor penyebab kerusuhan tersebut adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak bertemu dengan perwakilan pengunjuk rasa.
Jika Jokowi bersedia bertemu dengan perwakilan pengunjuk rasa, tidak akan ada kekacauan.
“Saya menyayangkan Presiden tidak menerima delegasi pengunjuk rasa. Jika Anda ingin bertemu dengan pengunjuk rasa tadi malam, saya kira TIDAK Akan ricuh,” ujar Fadli yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu.
Ia pun menilai Jokowi diskriminatif dengan memilih tidak menemui pengunjuk rasa aksi 4 November. Namun, ia malah rela menerima pihak yang tak begitu diminati dan viral di dunia maya.
“Perhatian di dunia maya lebih besar dari dunia nyata. Youtuber ditemui, pemilik toko yang digerebek Satpol PP juga ditemui. Itu semua awalnya viral dari dunia maya,” kata Fadli. Baca selengkapnya Di Sini.
Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla memastikan proses hukum terhadap Gubernur nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama akan dilakukan secara cepat dan transparan. JK meminta publik memberinya waktu 2 minggu.
Irjen Pol Boy Rafli Amar, Kepala Bagian Humas Mabes Polri, mengatakan jadwal pemeriksaan Ahok telah ditetapkan pada Senin 7 November.
“Ahok (diinterogasi) Senin, saksi ahli (diperiksa) Selasa dan Rabu,” kata Boy saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri.
Boy mengatakan hal itu disepakati saat perwakilan pengunjuk rasa bertemu dengan pemerintah dan JK.
“Kapolri mengalihkan proses penyidikan yang sedang berlangsung ke forum dalam waktu dua minggu, yang kemudian menjadi posisi kasus tersebut,” katanya. Baca selengkapnya Di Sini.
Rizieq Shihab, Ketua Front Pembela Islam (FPI), mengancam akan kembali turun ke jalan untuk berdemonstrasi jika tidak ada perkembangan kasus dugaan penistaan agama. Rizieq mengaku mengantongi janji dari anggota DPR untuk terus memantau kasus yang melibatkan gubernur nonaktif, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.
“Setelah Senin anti, kit sal menindaklanjuti semua berita Kalau dalam tiga minggu tidak ada kemajuan, kami siap turun (demonstrasi) lagi,” kata Rizieq kepada para pengunjuk rasa yang berkumpul di depan gedung DPR, Sabtu 5 November.
Rizieq saat itu didampingi Ketua MPR Zulkifli Hasan dan anggota Komisi Hukum DPR Sufmi Dasco. Keduanya membenarkan adanya kesepakatan untuk mengusut Ahok.
“Mari kita awasi, agar apa yang kita tuntut bisa terkabul,” kata Zulkifli.
Setelah itu, Rizieq meminta pengunjuk rasa untuk pulang. Baca selengkapnya Di Sini. – Rappler.com