• November 29, 2024

Berita hari ini : Selasa 25 Juli 2017

Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui

Halo pembaca Rappler!

Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Selasa, 25 Juli 2017.

Admin grup Facebook ‘Gay Unity’ telah dilaporkan ke Polisi

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, resmi melaporkan admin akun grup Facebook ‘Gay Association’ UB ke Polres Malang.

“Hari ini kami resmi melaporkan admin akun Facebook gay union bernama Universitas Brawijaya,” kata Ketua Tim Advokasi UB Prija Djatmika di Mapolresta Malang, Selasa, 25 Juli 2017.

Menurut dia, pengurus kelompok itu melanggar Pasal 45 UU ITE dengan mencantumkan nama Universitas Brawijaya. Sebab pihak kampus belum pernah terjun ke masyarakat. Baca berita selengkapnya Di Sini.

Presiden PKS ingin Jakarta seperti Istanbul

Presiden PKS Sohibul Iman berharap kepemimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kelak bisa menjadikan Jakarta seperti Istanbul.

“Kami sampaikan kepada keduanya (Anies-Sandi) bahwa kami ingin menjadikan Jakarta seperti Istanbul dari timur,” kata Sohibul Iman halalbihalal Fraksi PKS di Perumahan DPR Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Juli 2017.

Sohibul meminta calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi bisa tampil lebih baik dibandingkan Ahok-Djarot. Sebab, jika kinerja mereka lemah, hal ini bisa berdampak pada berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin umat Islam. Baca berita selengkapnya Di Sini.

Israel menghapus detektor logam dari Masjid Al Aqsa

Israel akhirnya melepas detektor logam yang dipasangnya di pintu masuk Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Mereka mengganti detektor logam dengan perangkat pemantauan yang kurang terlihat.

Penghapusan detektor logam tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan pemungutan suara yang mendukung penghapusan detektor logam tersebut.

Penarikan kembali ini juga karena besarnya tekanan yang diterima Israel setelah memasang detektor logam di Masjid Al Aqsa.

Tekanan antara lain datang dari pemerintah Indonesia yang mengkritisi pembatasan ibadah di Masjid Al Aqsa. Baca berita selengkapnya Di Sini.

Cara bersantai Bu Susi Pudjiastuti: Menari mengikuti lagu The Beatles

JUDUL KEHORMATAN.  Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah) disaksikan Baresan Olot (Dewan Kasepuhan) Masyarakat Adat Jawa Barat yang menerima gelar kehormatan di Gedung Mina Bahari III, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 19 Juli.  Foto oleh Galih Pradipta/ANTARA

Bekerja sebagai menteri di kabinet kerja tidak selalu berarti harus berpenampilan serius. Ada kalanya Anda perlu bersantai agar tidak stres.

Hal serupa juga dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dia memilih menari di kapal mengikuti lagu The Beatles “I Want to Hold Your Hand”. Video Susi menari itu direkam oleh asistennya Fika Fawzi dan diunggah di akun media sosialnya.

Saat dikonfirmasi ke Fika, ia membenarkan bahwa video tersebut direkam secara diam-diam. Video itu direkam pada Jumat 21 Juli.

Video itu direkam Jumat pagi kemarin di kapal KM Kelud. “Kami berlayar ke Karimun, Jawa,” kata Fika kepada Rappler melalui pesan singkat.

Lantas bagaimana reaksi Susi saat diperlihatkan video candid tersebut? Diakui Fika, pemilik maskapai Susi Air itu tertawa.

“Dia tertawa sendiri saat tahu dirinya direkam sedang menari,” ujarnya.

Respons di media sosial sangat luar biasa. Terbukti sudah lebih dari 3.000 orang yang men-tweetnya. Sedangkan yang menyukainya sebanyak 2.153 orang.

Adhyaksa Diduga Dukung HTI, Anggaran Pramuka Rp 10 Miliar Dibekukan

Sejumlah anggota Pramuka menyusun tongkat saat Lomba Pionir dalam Lomba Ketangkasan Pramuka di Kota Denpasar, Bali, Minggu (23/7).  FOTO oleh Fikri Yusuf/ANTARA

Kemenpora membekukan anggaran sebesar Rp10 miliar yang dialokasikan untuk Pramuka. Penghentian sementara itu dilakukan karena Ketua Badan Pramuka Nasional Adhyaksa Dault diduga mendukung khilafah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“(Anggaran yang dibekukan) Rp10 miliar,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Senin, 24 Juli 2017 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Menpora Imam Nahrawi berencana bersama Menko Polhukam Wiranto memanggil Adhyaksa untuk mendapat kejelasan apakah dirinya benar mendukung khilafah dan HTI.

“Kami akan klarifikasi pernyataan Pak Adhyaksa yang saya dengar dan lihat bahwa beliau mendukung khilafah, mendukung HTI, padahal itu beberapa waktu lalu,” kata Imam. Baca berita selengkapnya Di Sini.

—Rappler.com